Penanggung jawab Balai Karantina Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Entikong, Wilayah Aruk,Kalimantan Barat, Reno Putra menyebutkan ekspor ikan melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN)  Aruk sudah mencapai Rp1 miliar per bulan.

"Ekspor ikan dan sejenisnya melalui PLBN Aruk baru dimulai pada Agustus 2022. Sejak itu hingga Oktober 2022 rata - rata mencapai Rp1 miliar per bulan," ujarnya di Aruk, Jumat.

Ia menjelaskan komoditas ikan yang diekspor merupakan kekayaan laut Kabupaten Sambas dan sekitarnya. Jenis ikannya seperti tenggiri, bawal hitam, kerapu, kurisi, cumi, dan berbagai jenis udang.

"Sebelum Agustus 2022 tidak ada aktivitas ekspor ikan termasuk tahun sebelumnya karena pandemi COVID-19. Namun dari sisi potensi ekspor, Kabupaten Sambas sangat besar dan semoga volume dan nilai semakin meningkat," ucap dia.

Baca juga: Ekspor ikan arwana ke Tiongkok terhambat kebijakan baru pemerintah China

Ia menambahkan ekspor hasil laut baik volume dan nilai ekspornya yang saat ini mendominasi yakni ubur - ubur. Sejak dimulai ekspor pada Maret - September 2022 sudah mencapai 354 ton.

"Belum lagi di Oktober 2022 ini yang tengah kami rekap. Komoditas tangkapan hasil laut berupa ubur - ubur yang mendominasi baik volume maupun nilainya," jelas dia.

Ia menjelaskan bahwa ubur - ubur yang diekspor tersebut bersumber dari kekayaan laut di daerah Temajuk, Paloh, dan beberapa daerah sekitar Kabupaten Sambas. Terbaru, Rabu, 19 Oktober 2022 pengiriman ubur - ubur dilakukan sebanyak 9,6 ton.

"Dalam melakukan ekspor, pelaku usaha dalam berbagai hal dimudahkan. Hal itu dalam rangka meningkatkan ekspor. Semua dokumen lengkap, proses ekspor mudah dan cepat," ucap dia.

Baca juga: Bupati Kayong Utara bertekad ekspor langsung tangkapan nelayan

Pelaku usaha ekspor ubur - ubur dari perusahaan Samudra Indah Jaya ubur - ubur, Suhariwan mengaku sangat dimudahkan dan keuntungan ketika melakukan ekspor di PLBN Aruk. Pengurusan dokumen sangat cepat dan pelayanan baik.

"Apalagi lewat PLBN Aruk ini sangat dekat sehingga biaya angkut murah dan waktu tempuh cepat karena dekat dengan Paloh. Kalau dulu kami lewat PLBN Entikong atau Jakarta untuk ekspor," ujarnya.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya melakukan ekspor ubur - ubur tujuan Kuching,Sarawak, Malaysia.

"Ubur- ubur yang kami ekspor akan diolah oleh mereka di sana dan diekspor kembali ke Thailand, RRT, Jepang, dan lainnya," jelas dia.

Baca juga: KBRI Beijing fasilitasi pencabutan larangan impor ikan arwana oleh Tiongkok

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022