LPP TVRI Stasiun Kalbar, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Ulang Tahun LPP TVRI ke -24 Tahun, serta  sekaligus memperingati HUT Kota Pontianak ke 251 tahun menggelar tarian multi etnis dan wayang kulit. 

Sekda Kalbar, Harisson mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar mengapresiasi kegiatan tarian multi etnis dan wayang kulit yang digelar untuk mewujudkan pelestarian dan pengenalan budaya yang ada di Indonesia.

"Jadi  dalam rangka memperingati dan memeriahkan  HUT Kota Pontianak dan HUT TVRI serta Sumpah Pemuda, TVRI Kalbar melaksanakan pagelaran seni tari Tidayu yang dirangkaikan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada TVRI yang sudah melaksanakan kegiatan ini, jadi mari kita lestarikan, wujud dari warisan budaya ini untuk beramai-ramai menonton wayang kulit ini," ujar Harisson. 

Lebih lanjut Sekda Kalbar menambahkan, penampilan kesenian merupakan ungkapan ekspresi berdasarkan hasil karya budaya yang patut diapresiasi oleh segenap generasi muda. Apalagi wayang kulit yang dimainkan dimana dalangnya masih muda belia, yang berusia 17 tahun.

"Dalang Ki Pramariza Fadlansyah  Dalang Milenial usia 17 tahun ini, belajar secara otodidak. Harusnya banyak anak-anak muda terutama generasi millenial melestarikan budaya agar budaya yang kita miliki tidak hilang seiring kemajuan zaman," ujarnya. 

Sebagai informasi, selain pagelaran
Tarian Multi Etnis (Tidayu) dan Wayang Kulit, turut menghadirkan Wayang Orang yang dimainkan oleh dua anak-anak dengan usia sekitar 10 tahun dengan berbagai aksi yang mengagumkan. Berperan sebagai Gatotkaca dan Suryawati istri dari Gatotkaca. Para pemain Wayang Kulit serta Wayang Orang ini didatangkan dari sanggar Unindra atau Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Turut hadir dalam pagelaran  tersebut, Rektor Unindra, Ketua OJK Perwakilan Provinsi Kalbar, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak dan Perwakilan Walikota Pontianak serta Dewan Pengawas LPP TVRI Maryuni Kabul Budiono.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022