Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya memperkuat penerapan perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit stroke.
"Mari kita tingkatkan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit stroke," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Senin.
Tjandra Yoga Aditama yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengemukakan enam langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko stroke.
Pertama, masyarakat perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan kedua jangan merokok.
Baca juga: Inilah waktu maksimal menyelamatkan dari serangan stroke
Ketiga, masyarakat harus rajin melakukan aktivitas fisik atau rutin berolahraga dan keempat adalah menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang.
"Kelima, masyarakat perlu memastikan telah beristirahat dengan cukup dan keenam adalah mengelola stres," katanya.
Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu, enam langkah tersebut juga bisa diterapkan untuk mencegah berbagai penyakit tidak menular.
"Enam langkah tadi juga bisa mencegah berbagai masalah kesehatan lain seperti mencegah diabetes, jantung dan penyakit paru kronik," katanya.
Menurut Tjandra Yoga Aditama, edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan stroke dan penyakit tidak menular lainnya harus terus digencarkan.
Baca juga: Merantau 66 tahun di Malaysia pria asal Kapuas Hulu "terdampar" di Entikong
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto mengajak masyarakat untuk terus memperkuat pola hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular.
"Pemerintah terus memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular," katanya.
Agus Suprapto mencontohkan, perilaku hidup sehat yang bermanfaat untuk mencegah penyakit tidak menular antara lain menjaga pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik.
Dia juga mengatakan, menjaga pola makan artinya mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi konsumsi garam, lemak dan gula.
"Masyarakat harus banyak menggali informasi mengenai berapa batasan garam, lemak dan gula yang aman dikonsumsi per hari," kata Agus Suprapto
T.W004
Baca juga: Mengenali stroke pada bayi dan anak
Stroke adalah cedera vaskuler apa pun yang menyebabkan berkurangnya aliran darah otak ke daerah otak tertentu, menyebabkan gangguan sistem persarafan. Secara umum, penyebabnya dibagi menjadi dua, yakni: sumbatan (stroke iskemik) dan perdarahan (stroke hemoragik).
Data 2016 Global Burden of Disease yang terbit di tahun 2019, mengindikasikan bahwa satu dari empat orang akan menderita stroke di kehidupan mereka. Baca selengkapnya: Mari memahami stroke dengan mudah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022