Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rio Probo Kaneko Sp.JP, FIHA mengatakan masyarakat perlu melakukan aktivitas fisik maupun olahraga secara rutin karena baik untuk kesehatan jantung.
"Dengan aktif bergerak, beraktivitas fisik maupun olahraga, baik untuk kesehatan jantung," kata Rio Probo ketika dihubungi di Jakarta, Senin.
Dokter yang praktik di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah itu menambahkan ketika seseorang melakukan aktivitas fisik maka jantung akan meningkatkan jumlah darah yang dipompa setiap menitnya.
"Atau disebut dengan cardiac output yang normalnya sekitar lima liter per menit menjadi hingga 25-30 liter per menit. Sehingga aliran darah ke seluruh tubuh menjadi semakin baik," katanya.
Dokter Rio menambahkan aktivitas fisik atau olahraga juga menimbulkan respons adaptasi tubuh, di mana jantung mengalami bertambahnya jumlah tampungan darah pada ruang bilik dan kemampuan kontraksi otot jantung yang makin baik.
Baca juga: Kalbar target cabor sepak bola-futsal lolos PON 2024
Baca juga: Festival Dragon Boat meriahkan Pesona Kulminasi di Kota Pontianak 2022
"Hal tersebut meningkatkan jumlah darah yang dapat dipompa oleh jantung setiap kali berdenyut dan menurunkan laju jantung istirahat karena target kebutuhan darah yang dipompa ke seluruh tubuh tetap terpenuhi dengan laju yang lebih lambat," katanya.
Dia menambahkan bahwa beberapa penelitian juga menunjukkan adaptasi pada jantung tersebut berkaitan dengan peningkatan kesehatan jantung dan penurunan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Dia juga kembali mengatakan bahwa saat ini pemerintah terus memperkuat gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas guna mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk mencegah penyakit jantung.
"Masyarakat perlu menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, karena memiliki banyak manfaat, termasuk untuk memelihara kondisi kesehatan jantung," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan Kemenko PMK turut berperan aktif dalam menyosialisasikan pentingnya pencegahan penyakit jantung kepada masyarakat.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah terus menggencarkan kampanye Germas sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam rangka mendorong masyarakat untuk mengutamakan paradigma sehat yang promotif dan preventif.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat meliputi tujuh langkah, yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.
Baca juga: Olahraga bermanfaat bagi kesehatan jiwa
Baca juga: Hari Olahraga Nasional dan proses pembangunan bangsa
Olahraga aerobik yang biasanya dilakukan dalam intensitas rendah dalam durasi lama bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung, kata spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC.
"Olahraga ini mudah dilakukan, seperti jalan cepat, bersepeda atau berenang," kata dokter lulusan Universitas Padjajaran itu kepada ANTARA, Selasa.
Olahraga aerobik dilakukan dengan gerakan berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang atau berkelanjutan. Selain berjalan cepat, bersepeda dan berenang, olahraga yang bisa dilakukan meliputi lari santai atau jogging hingga lari dalam intensitas sedang.Baca juga: Olahraga yang cocok untuk cegah serangan jantung adalah aerobik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022