Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan DR Diauddin menyatakan pemerintah provinsi telah menyiapkan sebanyak 5.000 dosis vaksin COVID-19 bagi masyarakat untuk suntik vaksinasi dosis tiga atau booster.
"Provinsi kita ada dapat tambahan sebanyak 5.000 dosis vaksin COVID-19, diutamakan untuk suntik booster," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, permintaan suntik vaksin COVID-19 kembali naik karena persyaratan naik pesawat kembali disyaratkan.
"Sudah kita bagi ke 13 kabupaten/kota, silahkan datang ke puskesmas untuk divaksin," ujarnya.
Baca juga: Vaksin COVID-19 IndoVac buatan dalam negeri diluncurkan
Memang, ucap dia, stok 5.000 dosis vaksin COVID-19 yang dimiliki ini masih kurang jika melihat target yang masih jauh tercapai, yakni, hingga kini belum melebihi 30 persen dari target sasaran 3 juta lebih orang.
"Vaksinasi ini masih sangat penting, karena pandemi COVID-19 belum berakhir, bahkan kasus penularannya masih terjadi di provinsi kita," ujarnya.
Positif COVID-19 Kalsel naik lagi. Jika sebelumnya di bawah angka 10 kasus, kali ini di data nasional tercatat 14. Namun di data Tim Gugus Tugas Percepatan (TGTP2) Covid-19 Kalsel, ada tambahan 13 positif baru.
Baca juga: Indonesia presentasikan keberhasilan tangani COVID-19
Dari laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTP2) COVID-19 Provinsi Kalsel hingga Selasa kemarin, ada tambahan empat kasus di Kalsel.
Dengan demikian, penularan COVID-19 selama pandemi sejak 2020 menjadi sebanyak 87.685 kasus, diantaranya sebanyak 62 orang masih dirawat.
Sementara itu, untuk angka kesembuhan sebanyak 85.037 orang dan meninggal dunia sebanyak 2.586 orang.
Persentase kesembuhan COVID-19 di Kalsel mencapai 96,99 persen, dirawat 0,07 persen dan kematian 2,95 persen.
Baca juga: Menko PMK ingatkan soal hoaks hepatitis akut dikaitkan vaksin COVID-19
Baca juga: Edi Kamtono: Belum ada laporan peningkatan kasus COVID-19
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum mulai dipertimbangkan pemerintah, sebab adanya prediksi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
"Beberapa negara sudah mulai dosis empat (booster) kedua. Perencanaan itu sudah ada pertimbangannya di Indonesia, karena pandemi jangka panjang," kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi via telepon di Jakarta, Jumat. Baca selengkapnya: Pemerintah mulai pertimbangan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum
Baca juga: Satgas catat vaksinasi COVID-19 dosis penguat mencapai 40.372.525 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Provinsi kita ada dapat tambahan sebanyak 5.000 dosis vaksin COVID-19, diutamakan untuk suntik booster," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, permintaan suntik vaksin COVID-19 kembali naik karena persyaratan naik pesawat kembali disyaratkan.
"Sudah kita bagi ke 13 kabupaten/kota, silahkan datang ke puskesmas untuk divaksin," ujarnya.
Baca juga: Vaksin COVID-19 IndoVac buatan dalam negeri diluncurkan
Memang, ucap dia, stok 5.000 dosis vaksin COVID-19 yang dimiliki ini masih kurang jika melihat target yang masih jauh tercapai, yakni, hingga kini belum melebihi 30 persen dari target sasaran 3 juta lebih orang.
"Vaksinasi ini masih sangat penting, karena pandemi COVID-19 belum berakhir, bahkan kasus penularannya masih terjadi di provinsi kita," ujarnya.
Positif COVID-19 Kalsel naik lagi. Jika sebelumnya di bawah angka 10 kasus, kali ini di data nasional tercatat 14. Namun di data Tim Gugus Tugas Percepatan (TGTP2) Covid-19 Kalsel, ada tambahan 13 positif baru.
Baca juga: Indonesia presentasikan keberhasilan tangani COVID-19
Dari laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTP2) COVID-19 Provinsi Kalsel hingga Selasa kemarin, ada tambahan empat kasus di Kalsel.
Dengan demikian, penularan COVID-19 selama pandemi sejak 2020 menjadi sebanyak 87.685 kasus, diantaranya sebanyak 62 orang masih dirawat.
Sementara itu, untuk angka kesembuhan sebanyak 85.037 orang dan meninggal dunia sebanyak 2.586 orang.
Persentase kesembuhan COVID-19 di Kalsel mencapai 96,99 persen, dirawat 0,07 persen dan kematian 2,95 persen.
Baca juga: Menko PMK ingatkan soal hoaks hepatitis akut dikaitkan vaksin COVID-19
Baca juga: Edi Kamtono: Belum ada laporan peningkatan kasus COVID-19
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum mulai dipertimbangkan pemerintah, sebab adanya prediksi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
"Beberapa negara sudah mulai dosis empat (booster) kedua. Perencanaan itu sudah ada pertimbangannya di Indonesia, karena pandemi jangka panjang," kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi via telepon di Jakarta, Jumat. Baca selengkapnya: Pemerintah mulai pertimbangan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum
Baca juga: Satgas catat vaksinasi COVID-19 dosis penguat mencapai 40.372.525 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022