TNI Angkatan Laut berencana menambah alutsista modern untuk memperkuat sistem persenjataan pasukan elite Korps Marinir, seperti pesawat tanpa awak atau drone dan senjata sniper.

"Alutsista modern tersebut akan memperkuat sistem persenjataan prajurit Marinir," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono usai memimpin upacara peringatan HUT Ke-77 Korps Marinir di Mako Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa.

TNI Angkatan Laut juga sedang menjajaki pengadaan senjata perorangan untuk prajurit pasukan khusus, yakni Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Amfibi (Taifib).

Baca juga: Latihan Marinir Indonesia-AS ciptakan persahabatan erat

"Kami juga sedang membeli alat perorangan senjata untuk melengkapi pasukan khusus, yaitu Denjaka dan Taifib, juga perorangan pasukan-pasukan infanteri (Marinir)," kata Heri.

Menurut dia, upaya mendatangkan drone untuk Korps Baret Ungu itu tidak lepas dari konflik antara Rusia dan Ukraina.

Oleh karena itu, prajurit Marinir akan dipersiapkan untuk mengarah pada penggunaan alutsista tersebut.

"Insyaallah, pada tahun 2023/2024 kami akan mengambil senjata itu, perlu proses, ada negosiasi, ada penawaran, ada syarat-syarat bagaimana bisa memiliki senjata tersebut dan sebagainya," kata Wakasal.

Baca juga: Cornelis : Batalyon Marinir Perkuat Keamanan Wilayah Kalbar

Selain itu, lanjut dia, TNI AL saat ini tengah memodernisasi sistem kendali senjata dan alat bidik dua jenis tank amfibi milik Marinir buatan Rusia, yakni BMP-3F dan PT-76.

Dari hasil modernisasi ini, kata dia, BMP-3F bisa mengunci 5 hingga 15 sasaran sekaligus pada posisi kanan maupun kiri. Dari bidikan tersebut, BMP-3F dapat melancarkan tembakan secara otomatis dan berturut-turut.

Ia menargetkan modernisasi tersebut akan rampung pada pertengahan 2023.

"Insyaallah, pertengahan 2023 akan selesai, minimal kami punya 57 tank BMP-3F yang siap tempur, siap digunakan untuk suatu saat. Kami berusaha mengajukan ke Kemhan untuk pengadaan BMP-3F yang selama ini masih tertunda jumlahnya," tutur Heri.

Batalyon II Marinir berhasil menembakkan sebanyak 52 roket dalam dua hari melakukan latihan tempur di Pantai Kura-kura ke Bukit Bajau Singkawang, Kalbar, Sabtu.

"Dalam dua hari latihan ini, kami berhasil menembakan sebanyak 52 roket tepat kesasarannya menggunakan dua unit Kendaraaan Tempur (Ranpur) Jenis Multi Luanch Rocket Systen (MLRS)," kata Kepala Dinas Penerangan Lantamal XII Pontianak, Mayor Laut (E) Irawan Tri Budiono di Singkawang.

Ia menjelaskan, latihan tempur tersebut diikuti oleh 36 personel dan dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon (Dayon) Roket II Marinir Jakarta, Letkol (Mar) Wahyudi Latif, Ranpur MLRS dengan 40 laras itu sejak pagi hingga siang berhasil meluncurkan roket dari pantai Kura-Kura Desa Karimunting Kabupaten Bengkayang ke markas musuh di Bukit Bajau Bengkayang, atau di yang dikenal dengan kawasan pantai di Singkawang. Baca selengkapnya: Batalyon II Marinir Tembak 52 Roket Di Singkawang

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022