Penimbangan balita sebagai kegiatan penting untuk mengawal tumbuh kembang anak hingga menjadi sehat, kuat, dan cerdas, kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
"Kami mengajak para orang tua, terutama ibu-ibu, untuk senantiasa menimbang anak-anaknya secara periodik dalam memantau tumbuh kembang anak," kata dia usai meluncurkan Gebyar Penimbangan Massal se-Kecamatan Pontianak Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.
Dia menjelaskan para ibu yang memiliki anak harus senantiasa memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya.
"Kalau sedari dini sudah kita jaga, kawal kondisi fisik dan kesehatannya, maka mereka akan menjadi generasi yang tangguh, tumbuh sehat, dan kuat," ujarnya.
Ia menjelaskan penimbangan balita juga bagian dari upaya menekan angka stunting maupun kurang gizi yang umumnya terjadi pada masyarakat berpenghasilan rendah atau para orang tua yang belum memahami pentingnya asupan gizi bagi tumbuh kembang anak-anaknya.
Ia meminta jajaran Dinas Kesehatan Kota Pontianak, termasuk puskesmas dan posyandu, untuk terus mengawal kegiatan penimbangan balita, bila perlu dilakukan inisiatif jemput bola.
"Buat inovasi agar para orang tua, terutama ibu-ibu, rajin memeriksakan anak-anaknya ke layanan kesehatan yang tersedia," katanya.
Dengan penimbangan balita secara rutin, lanjut Edi, gejala-gejala anak yang tidak sehat maupun gejala stunting bisa dideteksi dari fisik maupun perkembangan berat badannya.
"Kalau fisik atau berat badannya tidak ideal, menandakan ada masalah terhadap kondisi kesehatannya, bisa karena kurang gizi atau stunting," ungkap dia.
Dia juga meminta kepada instansi terkait melakukan upaya-upaya kolaborasi serta mendorong para orang tua untuk memeriksakan anak-anaknya, selain rutin menimbang, juga mencatat progres tumbuh kembang anak-anaknya serta melihat perkembangan fisik terhadap asupan gizi.
"Pemkot Pontianak juga telah mengalokasikan anggaran untuk penambahan gizi, baik di Dinas Kesehatan berupa asupan makanan kaya gizi dan Dinas Ketahanan Pangan juga memberikan bantuan pangan," ujarnya.
Menurut Edi, penimbangan ini hanya salah satu bagian untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak.
Tidak kalah pentingnya, katanya, bagaimana anak-anak yang memang memerlukan bantuan, mendapat intervensi dari Pemkot Pontianak berupa bantuan.
"Baik bantuan berupa makanan kaya gizi maupun bantuan pangan," katanya.
Peluncuran Gebyar Penimbangan Massal diharapkannya tidak hanya seremonial, akan tetapi berkelanjutan dengan memonitor data-data anak-anak yang baru lahir sehingga terdata secara komprehensif.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan suatu semangat bagi kita semua. Penimbangan ini akan terus berlanjut karena hampir setiap hari ada anak yang lahir, sebagai catatan, tahun 2021 ada 11.600 anak yang lahir di Kota Pontianak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami mengajak para orang tua, terutama ibu-ibu, untuk senantiasa menimbang anak-anaknya secara periodik dalam memantau tumbuh kembang anak," kata dia usai meluncurkan Gebyar Penimbangan Massal se-Kecamatan Pontianak Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.
Dia menjelaskan para ibu yang memiliki anak harus senantiasa memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya.
"Kalau sedari dini sudah kita jaga, kawal kondisi fisik dan kesehatannya, maka mereka akan menjadi generasi yang tangguh, tumbuh sehat, dan kuat," ujarnya.
Ia menjelaskan penimbangan balita juga bagian dari upaya menekan angka stunting maupun kurang gizi yang umumnya terjadi pada masyarakat berpenghasilan rendah atau para orang tua yang belum memahami pentingnya asupan gizi bagi tumbuh kembang anak-anaknya.
Ia meminta jajaran Dinas Kesehatan Kota Pontianak, termasuk puskesmas dan posyandu, untuk terus mengawal kegiatan penimbangan balita, bila perlu dilakukan inisiatif jemput bola.
"Buat inovasi agar para orang tua, terutama ibu-ibu, rajin memeriksakan anak-anaknya ke layanan kesehatan yang tersedia," katanya.
Dengan penimbangan balita secara rutin, lanjut Edi, gejala-gejala anak yang tidak sehat maupun gejala stunting bisa dideteksi dari fisik maupun perkembangan berat badannya.
"Kalau fisik atau berat badannya tidak ideal, menandakan ada masalah terhadap kondisi kesehatannya, bisa karena kurang gizi atau stunting," ungkap dia.
Dia juga meminta kepada instansi terkait melakukan upaya-upaya kolaborasi serta mendorong para orang tua untuk memeriksakan anak-anaknya, selain rutin menimbang, juga mencatat progres tumbuh kembang anak-anaknya serta melihat perkembangan fisik terhadap asupan gizi.
"Pemkot Pontianak juga telah mengalokasikan anggaran untuk penambahan gizi, baik di Dinas Kesehatan berupa asupan makanan kaya gizi dan Dinas Ketahanan Pangan juga memberikan bantuan pangan," ujarnya.
Menurut Edi, penimbangan ini hanya salah satu bagian untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak.
Tidak kalah pentingnya, katanya, bagaimana anak-anak yang memang memerlukan bantuan, mendapat intervensi dari Pemkot Pontianak berupa bantuan.
"Baik bantuan berupa makanan kaya gizi maupun bantuan pangan," katanya.
Peluncuran Gebyar Penimbangan Massal diharapkannya tidak hanya seremonial, akan tetapi berkelanjutan dengan memonitor data-data anak-anak yang baru lahir sehingga terdata secara komprehensif.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan suatu semangat bagi kita semua. Penimbangan ini akan terus berlanjut karena hampir setiap hari ada anak yang lahir, sebagai catatan, tahun 2021 ada 11.600 anak yang lahir di Kota Pontianak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022