Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia (MSI) Kalimantan Barat Basuki Wibowo mengajak para mahasiswa untuk melestarikan nilai-nilai juang pahlawan nasional, salah satunya dr. Rubini, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Banyak tauladan yang bisa dipelajari oleh mahasiswa sebagai pewarisan nilai-nilai kepahlawanan agar mereka tidak hanya sekedar diabadikan pada nama jalan namun juga sebagai tauladan,” kata  Basuki  di Pontianak, Kamis. 

Basuki  dan M Rikaz Prabowo sekretaris MSI sekaligus penulis buku biografi dr Rubini menjadi pemateri pada seminar kepahlawanan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (Himsera) yang berkaloborasi dengan Program Studi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. 

Bahkan Basuki juga mengajak kepada peserta yang didominasi oleh mahasiswa Pendidikan Sejarah untuk melakukan penelitian yang nantinya dapat digunakan ketika menjadi guru, untuk diimplementasikan menjadi pembelajaran.  

“Ada banyak nilai-nilai juang dari dr. Rubini namun yang paling menonjol yakni pada bidang kesehatan dengan memperhatikan kesehatan ibu dan anak, lalu peduli hingga ke pelosok daerah, membuka praktik umum dan kebidanan, merawat korban pemboman pesawat Jepang,” ujarnya. 

Sementara itu, Sekretaris MSI Kalbar yang juga Penulis Buku Biografi dr Rubini, M Rikaz Prabowo mengatakan, perjuangan dr. Rubini juga dapat dilihat dalam bidang politik, seperti berinteraksi dengan organisasi Pasundan, bergabung dalam Parindra, Ketua Klub Soos Medan Sepakat, pendiri dan wakil ketua Nissinkwai, mengorganisir gerakan perlawanan bawah tanah anti Jepang. 

“Dr. Rubini berjuang pada bidang kesehatan serta bidang politik demi kemerdekaan Indonesia, hal ini menjadi titik awal pembumian nilai-nilai karakter dr. Rubini beserta rekannya untuk kita pelajari bersama,” kata Rikaz. 

Dia menyampaikan juga kutipan dari Prof Asvi Warman Adam, dr. Rubini berjuang sepanjang hayat dari muda hingga wafat untuk kemerdekaan Indonesia, ia berkarya lebih dari tugasnya.
 
“Menjadi sosok penting yang ditawari untuk dievakuasi, namun dr. Rubini lebih memilih menetap di Kalbar dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia hingga akhir hayatnya dr. Rubini beserta istri dan adik iparnya menjadi korban di Mandor,” katanya.

Sebelumnya, dr. Rubini dianugerahkan sebagai pahlawan nasional, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96 TK tahun 2022 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditetapkan di Jakarta 3 November 2022, bersama tokoh nasional lainnya. 

Pewarta: Andilala dan Quuena

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022