Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan akses sulit untuk menjangkau pendidikan lanjutan adalah salah satu dari permasalahan anak-anak di kawasan perbatasan di Indonesia.
Mensos Risma di Jakarta, Jumat, mencontohkan salah satunya pada anak-anak di Pulau Bertam, Riau, yang memiliki banyak pulau dan Pulau Nunukan, Kalimantan Utara, yang baru-baru ini ia kunjungi.
Jika anak-anak tersebut harus melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, menurut Mensos Risma, mereka harus berpindah ke pulau lainnya. Bahkan jika perlu harus indekos dekat sekolah.
"Anak-anak sekarang beda dengan zaman saya, bagaimana tentang keamanan mereka, kalau mereka harus terpisah dengan orang tuanya, sementara dengan menggunakan alat transportasi kapal. Bahkan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mereka harus terbang, karena satu-satunya akses itu hanya dengan pesawat terbang. Hal itu menjadi masalah yang harus kita pikirkan," ujar dia.
Selain itu, Mensos Risma juga menyebut permasalahan di Kepulauan Mapia, Papua, yang sangat sulit akses hingga harus menempuh perjalanan laut selama 19 jam dengan KRI Wahidin Sudirohusodo. Kementerian Sosial turut memberikan bantuan perbaikan sekolah dan puskesmas, yang bahan dan peralatannya diangkut dengan kapal.
Oleh karena itu, Mensos Risma mengatakan bahwa pada pekan depan akan menugaskan beberapa staf menangani daerah perbatasan terutama untuk data kependudukan dan sebagainya. Kegiatan tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPPA, dan kementerian yang lain.
Baca juga: Menteri Sosial tegaskan perangi kemiskinan dan kebodohan di Hari Pahlawan