Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Sutarmidji meminta persyaratan untuk pendirian dan pengelolaan panti asuhan semakin diperketat agar tidak terjadi eksploitasi dan kekerasan terhadap anak di panti asuhan.

"Tata kelola panti asuhan memang perlu diperbaiki, karena saya lihat semakin gampang orang mendirikan panti asuhan, tetapi pengelolaannya tidak terarah, sehingga berujung pada eksploitasi terhadap anak, seperti anak-anak malah disuruh untuk berjualan di jalan lalu lintas," katanya di Pontianak, Senin.

Ia mengatakan pentingnya peningkatan SDM pengelolaan panti asuhan, sedangkan pengelolaan panti juga harus dengan baik serta memiliki program yang jelas dan berkelanjutan bagi anak-anak.

"Sehingga apabila kita tingkatkan SDM pengelolaannya, maka berbagai kegiatan dan program yang dilakukan oleh panti asuhan akan semakin terarah. Selain itu, apabila ke depannya anak-anak tersebut sudah menyelesaikan sekolahnya, maka mereka harus dipersiapkan dan diberikan program keahliannya," katanya.

Dia mengatakan akan terus memberikan perhatian terhadap anak-anak di panti asuhan, mengutamakan anak-anak panti asuhan agar mendapatkan program, misalnya pelatihan satpam yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalbar.

"Saya minta coba carikan dari anak-anak yang mungkin ada di panti dan usianya sudah tamat SMA, itu yang kita ambil untuk mengikuti program pelatihan satpam, agar bisa bekerja dan lainnya," tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa kebanyakan panti asuhan yang dikelola masyarakat cenderung lebih baik ketimbang pemerintah.

Oleh karena itu, menurut dia, panti asuhan pemerintah sebaiknya dikelola oleh masyarakat.

Sutarmidji juga memuji pengelolaan panti asuhan yang dilakukan oleh organisasi, seperti Muhammadiyah.

Menurut dia, organisasi kemasyarakatan yang sudah lama memiliki panti asuhan pengelolaannya akan bagus.

"Saya rasa selama ini kalau melihat dan mengikuti, hal itu merupakan salah satu bidang sosial mereka yang sudah dikerjakan dengan baik. Sehingga hal tersebut harus dicontoh berbagai pihak lain terutama dalam pengelolaan panti asuhan," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022