Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan BIMP-EAGA Business Council (BEBC) menyusun strategi untuk menyukseskan konektivitas dan perdagangan di perbatasan negara.

"Hari ini, Kadin Indonesia bersama BIMP-EAGA Business Council (BEBC) dalam pertemuan board meeting merumuskan semua masalah dari daerah perbatasan antara 4 negara anggota BIMP-EAGA termasuk program dalam menyukseskan masalah konektiviti dan cross border trade," kata Chairperson BIMP-EAGA Committee Indonesion Chamber Of Commerce and Industry, Ira Kusumawardani di Pontianak, Kamis.

Dari hasil pertemuan tersebut perwakilan setiap negara merekomendasikan beberapa program untuk dirembukkan di Senior Official Meeting yang akan dilaksanakan besok.

Baca juga: BIMP-EAGA dan daya ungkit pembangunan ekonomi Kalimantan Barat

"Kami berharap kerjasama 4 negara ini agar program BEBC bisa menyukseskan dan mengembangkan daerah perbatasan terkait masalah konektivitas dan cross border trade," tuturnya.

Menurutnya, dengan adanya kelancaran perdagangan di perbatasan negara, maka hukum dan regulasi yang akan dibuat diharapkan bisa lebih memudahkan para eksportir untuk dapat mengekspor produk-produk dari Indonesia ke Brunei, Malaysia dan Filipina, begitu juga sebaliknya.

"Karena 60 persen UMKM dari Indonesia akan promosikan produk kita agar bisa dipasarkan masuk ke pasar ekspor terutama ke negara Brunei, Malaysia dan Filipina. Itu tujuan kita, maka dari itu, konektivitas harus berjalan lancar," katanya.

Dia juga mengatakan, untuk menyukseskan hal tersebut tentunya diperlukan kerjasama dari pemerintah 4 negara dari BIMP-EAGA.

Baca juga: Konektivitas jadi pokok pembahasan BIMP-EAGA Business Council

"Kemarin COVID-19, dari dampak itu membuat kesulitan di perbatasan negara. Tetapi Kadin merekomendasikan agar masalah ini perlu disukseskan sehingga perdagangan di perbatasan bisa berjalan lancar, baik di transportasi udara, laut dan darat," tuturnya.

Selain itu, pertemuan BIMP-EAGA tersebut juga membahas mengenai pembangunan terminal barang Indonesia di Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong bisa berfungsi penuh untuk mendongkrak ekonomi Indonesia.

"Kita akan rekomendasikan supaya Entikong berfungsi semaksimal mungkin, sehingga perdagangan ekonomi baik dari Indonesia maupun sebaliknya berjalan lancar. Nanti akan dirumuskan lagi di tingkat ministerial meeting," katanya.


Baca juga: Kota Pontianak layak jadi tuan rumah agenda nasional dan internasional

Baca juga: PLN jamin keandalan listrik pada pertemuan tingkat Menteri Ke-25 BIMP-EAGA

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022