Bupati Sambas Satono memaparkan keberhasilan Program Kampung Zakat Desa Sulung, Kecamatan Sejangkung saat menjadi narasumber acara Sosialisasi Kampung Zakat Nasional diselenggarakan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama.
"Kampung Zakat Desa Sulung adalah yang paling berhasil di antara kampung-kampung lainnya di Kabupaten Sambas (Kalimantan Barat). Bersinergi dengan Baznas, saya berkomitmen kuat membentuk kampung zakat lainnya di setiap kecamatan," ujarnya saat dihubungi dari Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan program zakat bersama Baznas Kabupaten Sambas sudah banyak membantu pemerintah membangun daerah. Dengan peran tersebut, kolaborasi dalam membangun daerah terus diperkuat.
"Hadirnya Baznas sangat memberi kontribusi dalam memajukan daerah. Sinergi terus diperkuat ke depannya," kata dia.
Ia menceritakan sejak awal dia dilantik sebagai Bupati Sambas langsung mengajak Baznas untuk bersinergi lebih kuat, salah satunya dengan menyediakan sekretariat baru di dekat Kompleks Kantor Bupati Sambas.
Baca juga: Tanjidor Desa Sekuduk tampil di Sosialisasi Kampung Zakat Nasional di Jakarta
"Tujuannya supaya mudah koordinasi. Selama ini Baznas kesulitan untuk mencari sekretariat, jadi saya sediakan di Kompleks Kantor Bupati. Berkat itu, Baznas sudah banyak memberikan manfaat untuk masyarakat, mulai dari bedah rumah warga miskin, sampai membantu bangun masjid," katanya.
Kegiatan sosialisasi kampung zakat nasional dipusatkan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Agama K.H. Zainud Tauhid serta para pejabat tinggi Kementerian Agama lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sambas Satono membawa tanjidor dari Desa Sekuduk, Kecamatan Sejangkung untuk tampil dalam acara Sosialisasi Kampung Zakat Nasional.
Saat alunan instrumen musik mulai dimainkan dengan piawai oleh pemain tanjidor dari Desa Sekuduk, sontak semua mata audiens dan kamera tertuju kepada mereka. Dari awal hingga selesai, penampilan tanjidor itu mampu menghipnotis penonton.
"Saya bangga bisa membawa tanjidor dari Desa Sekuduk ini untuk tampil di Jakarta. Ini merupakan langkah kita untuk memperkenalkan adat budaya Sambas kepada masyarakat luas. Kita juga selalu memainkan tanjidor ketika ada tamu penting datang ke Sambas," ujar Satono.
Baca juga: Bupati Satono kolaborasi dengan pengusaha bangun jembatan non-APBD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kampung Zakat Desa Sulung adalah yang paling berhasil di antara kampung-kampung lainnya di Kabupaten Sambas (Kalimantan Barat). Bersinergi dengan Baznas, saya berkomitmen kuat membentuk kampung zakat lainnya di setiap kecamatan," ujarnya saat dihubungi dari Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan program zakat bersama Baznas Kabupaten Sambas sudah banyak membantu pemerintah membangun daerah. Dengan peran tersebut, kolaborasi dalam membangun daerah terus diperkuat.
"Hadirnya Baznas sangat memberi kontribusi dalam memajukan daerah. Sinergi terus diperkuat ke depannya," kata dia.
Ia menceritakan sejak awal dia dilantik sebagai Bupati Sambas langsung mengajak Baznas untuk bersinergi lebih kuat, salah satunya dengan menyediakan sekretariat baru di dekat Kompleks Kantor Bupati Sambas.
Baca juga: Tanjidor Desa Sekuduk tampil di Sosialisasi Kampung Zakat Nasional di Jakarta
"Tujuannya supaya mudah koordinasi. Selama ini Baznas kesulitan untuk mencari sekretariat, jadi saya sediakan di Kompleks Kantor Bupati. Berkat itu, Baznas sudah banyak memberikan manfaat untuk masyarakat, mulai dari bedah rumah warga miskin, sampai membantu bangun masjid," katanya.
Kegiatan sosialisasi kampung zakat nasional dipusatkan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Agama K.H. Zainud Tauhid serta para pejabat tinggi Kementerian Agama lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sambas Satono membawa tanjidor dari Desa Sekuduk, Kecamatan Sejangkung untuk tampil dalam acara Sosialisasi Kampung Zakat Nasional.
Saat alunan instrumen musik mulai dimainkan dengan piawai oleh pemain tanjidor dari Desa Sekuduk, sontak semua mata audiens dan kamera tertuju kepada mereka. Dari awal hingga selesai, penampilan tanjidor itu mampu menghipnotis penonton.
"Saya bangga bisa membawa tanjidor dari Desa Sekuduk ini untuk tampil di Jakarta. Ini merupakan langkah kita untuk memperkenalkan adat budaya Sambas kepada masyarakat luas. Kita juga selalu memainkan tanjidor ketika ada tamu penting datang ke Sambas," ujar Satono.
Baca juga: Bupati Satono kolaborasi dengan pengusaha bangun jembatan non-APBD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022