Ketua delegasi RI BIMP-EAGA yang juga merupakan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mendorong semua pihak untuk kerjasama di semua bidang yang ada di ASEAN.

"BIMP-EAGA adalah bagian dari kawasan  di ASEAN. Indonesia sudah memegang Keketuaan Asean di 2023, sehingga kita harus mengusahakan kerja sama dan kolaborasi dari semua bidang yang ada di ASEAN," kata Edi di Pontianak, Jumat.

Dia mengatakan kekuatan Indonesia dalam BIMP-EAGA mengambil peran besar dengan upaya revitalisasi Forum Gubernur, Menteri Besar dan Kepala Daerah BIMP-EAGA (CMGLF) yang sudah vakum selama 14 tahun atau sejak pertemuan terakhir pada 2008 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Edi juga mengatakan, wilayah Indonesia yang termasuk dalam lingkup kerja sama BIMP-EAGA terdiri dari 15 provinsi yang meliputi seluruh provinsi yang berada di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sedangkan wilayah Brunei meliputi seluruh negaranya, Malaysia 3 provinsi, dan Filipina 28 provinsi. Sementara itu lingkup kerja sama meliputi lima sektor strategis yakni Konektivitas (Transportasi, Perdagangan dan Investasi, TIK), Ketahanan Pangan, Pariwisata, Lingkungan, serta Sosial Budaya dan Pendidikan.

Sejauh ini, katanya, lima sektor kerja sama BIMP-EAGA tersebut diimplementasikan melalui tiga strategi yakni kerja sama pemerintah daerah, kerja sama sektor swasta, dan kerja sama antar individu maupun institusi.

"Kerja sama BIMP-EAGA juga telah menunjukkan pertumbuhan signifikan, diantaranya yakni total perdagangan barang yang mencapai USD95.3 miliar atau berkontribusi 19,1 persen terhadap perdagangan gabungan empat negara serta menyumbang USD322,8 miliar atau 17,9 persen dari GDP gabungan empat negara anggota," tuturnya.

Selain memiliki mitra strategis, Forum BIMP-EAGA juga telah bermitra dengan 4 negara yakni Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Tiongkok.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022