Kabid Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM Kalimantan Barat Eko Darmawansyah mengatakan banyak peluang yang bisa dijalin dari pertemuan tingkat menteri Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippine East ASEAN Growth Area (BIMP - EAGA).

"Banyak mendapat masukan dari Gubernur Kalbar bahwa banyak peluang dan kerja sama yang bisa dilakukan dari pertemuan BIMP-EAGA yang masih berlangsung saat ini di Pontianak. Namun, itu kembali nanti ke regulasi negara anggota BIMP-EAGA," ujarnya di Pontianak, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa regulasi yang ada perlu ditinjau kembali dengan semangat meningkatkan kebersamaan dan kemudahan dari anggota BIMP-EAGA itu sendiri.

"Regulasi yang ada bisa ditinjau kembali namun dalam kerangka semangat meningkatkan kebersamaan. Kembali, itu menyesuaikan regulasi negara masing- masing anggota BIMP-EAGA," ujar dia.

Ia menjelaskan potensi di Kalbar yang bisa dimaksimalkan saat ini antara lain potensi wisata, hasil pertanian, hasil tambang dan industri turunannya. Provinsi Kalbar juga memiliki satu-satunya pengolahan bauksit di Asia Tenggara.

"Semua suatu kekayaan bumi Kalimantan dan kalau kita kelola secara bersama tentunya berdampak positif pada pergerakan ekonomi bukan hanya Kalbar namun Kalimantan umumnya sebagai zamrud khatulistiwa," jelas dia.

Menariknya lagi, di Kalimantan terdapat calon Ibu Kota Negara (IKN) baru dan Kalbar bisa menjadi koridor pendukung pergerakan ekonomi di kawasan itu.

"IKN sangat menjadi magnet yang luar biasa dan tinggal memanfaatkan potensi yang ada. Apalagi di Kalbar sendiri memiliki Pelabuhan Kijing yang merupakan proyek strategis nasional. Itu menjadi sarana pergerakan ekonomi di Kalbar dalam banyak komoditas," kata dia.

Terkait dampak BIMP-EAGA yang telah hadir sejak 1994, wilayah Kalbar sudah banyak merasakan manfaatnya, contohnya pembangunan jalan lintas Kalimantan dan pengembangan kawasan perbatasan serta lainnya.

"Untuk memaksimalkan lagi diplomasi harus terus dikawal dan dibicarakan tidak hanya sekali. Ke depan BIMP-EAGA akan banyak lagi berbicara tingkat dunia dan mendapatkan perhatian tidak hanya lingkup Asia, namun lebih luas lagi," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022