Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan 261 personel dari jajaran medis dan paramedis didukung perlengkapan memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Irjen dr Asep Hendradiana dalam keterangan tertulis diterima di Cianjur, Rabu, menyebutkan 261 personel itu, terdiri atas dokter spesialis 21 personel, dokter umum (41), dokter gigi (5), perawat (96), tenaga kesehatan (nakes) (36), dan non-nakes (62).

Tim Satgas Kesehatan Polri juga menyiapkan ambulans (19 unit), mobil kabin (3), dan kendaraan roda dua (16).

Ia menjelaskan Polri terus melakukan pelayanan secara optimal kepada masyarakat yang terkena dampak gempa bumi di daerah itu.
 
Selain membantu proses evakuasi dan pemberian bantuan sembako serta kebutuhan masyarakat, Polri juga telah menyiapkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
 
Ia mengatakan Polri telah membentuk satgas kesehatan untuk melayani masyarakat, baik yang meninggal, luka, maupun sakit pascagempa bumi.
 
Polri juga menyiapkan RS Bhayangkara sebagai tempat perawatan dan RSUD Sayang Cianjur sebagai Posko Disaster Victim Identification (DVI).
 
Berdasarkan data pasien yang ditangani hingga hari ini, di RS Bhayangkara Cianjur 463 pasien, antara lain 281 pasien luka ringan, luka berat (72), tindakan operasi (55), dan pasien dirujuk ke rumah sakit lain (30).

Selain itu, di RS Bhayangkara Setukpa menangani dua pasien luka sedang dan tujuh orang menjalani rawat inap.

"Dari data DVI sampai saat ini  ada 149 jenazah teridentifikasi dan saat ini proses identifikasi masih berlangsung," katanya.
 
Polri juga menggelar posko bergerak di beberapa wilayah dengan menangani ratusan pasien.
 
Asep menuturkan tim kesehatan akan terus melanjutkan pelayanan kesehatan IGD, rawat inap, dan rawat jalan.
 
"Kami juga mengerahkan patroli bermotor Brimob bersama relawan kesehatan Polda Metro Jaya untuk mencari lokasi dan titik lokasi pengungsian/korban yang sulit dijangkau dan memberikan pelayanan kesehatan pascagempa," katanya.

Tim kesehatan bergerak ke posko atau lokasi pengungsian yang belum tersentuh pelayanan kesehatan, dengan memberikan penyuluhan kesehatan dan kebersihan kepada pengungsi.

Selain itu, kata dia, dilakukan evakuasi terhadap warga jika memang membutuhkan perawatan lebih lanjut.
 
Tim DVI juga masih melanjutkan proses identifikasi, menerima laporan orang hilang, dan melaksanakan wawancara kepada keluarga korban.
 
"Semua yang dilakukan anggota dengan hati dan semangat 'Dokkes Mengabdi Pada Polri Untuk Negeri'," kata dia.

Baca juga: Pemerintah China menyiapkan bantuan penanganan gempa Cianjur

 

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami cuaca berawan pada Rabu.

Dalam laman www.bmkg.go.id  dikutip ANTARA di Jakarta, Rabu, potensi cuaca berawan pada siang hari bakal terjadi di Bengkulu, Yogyakarta, Semarang, Samarinda, Bandar Lampung, Pekanbaru, Mamuju, Manado, Padang, dan Palembang. Namun cuaca di Ternate akan berawan tebal.

Cuaca cerah berawan diperkirakan terjadi di Denpasar, Serang, Gorontalo, Jambi, Tarakan, dan Kota Jayapura saat siang hari.

Hanya Jakarta yang siang hari diperkirakan mengalami cuaca cerah.

Lebih lanjut BMKG memprediksi bahwa hujan berintensitas ringan bakal hadir di Banda Aceh, Palangkaraya, Tanjung Pinang, Kupang, Manokwari, serta Kendari di siang hari.

Cuaca di Bandung, Surabaya, Pontianak, dan Medan berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang. Baca selengkapnya: Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami cuaca berawan


Baca juga: Sejumlah kota besar di wilayah Indonesia akan diguyur hujan

Baca juga: Hujan sedang hingga lebat mengguyur Tanah Air hari ini

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022