Pemkab Ketapang, Kalbar luncurkan gerakan Ayo Sekolah yakni gerakan pendidikan yang ditujukan pada anak usia sekolah untuk mengurangi angka anak yang putus sekolah di daerah itu.
"Tujuan dari gerakan Ayo Sekolah ini adalah untuk meningkatkan pendidikan atau indeks pembangunan manusia di Ketapang. Kegiatan ini didukung Dinas Pendidikan Provinsi dan pihak lain yang tidak mengikat," kata Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM, Maryadi Asmu'ie di Pendopo Bupati Ketapang, Rabu.
Menurutnya, dengan adanya gerakan Ayo Sekolah maka pihaknya dapat mendata apa yang menjadi persoalan selama ini, misalnya ada anak karena suatu hal tidak lagi bersekolah.
"Mungkin penyebabnya karena masalah ekonomi keluarga atau persoalan lainnya. Permasalahan yang dihadapi anak-anak yang putus sekolah di daerah ini akan menjadi perhatian," ungkap Maryadi.
Menurut dia, perhatian untuk mencegah anak putus sekolah tidak hanya tugas dari pemerintah tetapi juga unsur masyarakat dan swasta sehingga menjadi suatu gerakan bersama.
"Makanya kita mengajak pihak swasta seperti perusahaan yang cukup banyak ada di Ketapang ini agar dapat membantu supaya anak-anak di Ketapang tetap bersekolah," tutur Maryadi.
Ia menambahkan, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa tidak sekolah juga bisa menjadi kaya. Pemahaman seperti itu seharusnya tidak ada lagi pada zaman kini karena pendidikan merupakan kunci bagi si anak untuk maju.
"Menjadi kaya karena bersekolah atau tidak merupakan persoalan lain. Prinsipnya pendidikan merupakan kebutuhan bagi siapa saja khususnya anak usia sekolah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Tujuan dari gerakan Ayo Sekolah ini adalah untuk meningkatkan pendidikan atau indeks pembangunan manusia di Ketapang. Kegiatan ini didukung Dinas Pendidikan Provinsi dan pihak lain yang tidak mengikat," kata Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM, Maryadi Asmu'ie di Pendopo Bupati Ketapang, Rabu.
Menurutnya, dengan adanya gerakan Ayo Sekolah maka pihaknya dapat mendata apa yang menjadi persoalan selama ini, misalnya ada anak karena suatu hal tidak lagi bersekolah.
"Mungkin penyebabnya karena masalah ekonomi keluarga atau persoalan lainnya. Permasalahan yang dihadapi anak-anak yang putus sekolah di daerah ini akan menjadi perhatian," ungkap Maryadi.
Menurut dia, perhatian untuk mencegah anak putus sekolah tidak hanya tugas dari pemerintah tetapi juga unsur masyarakat dan swasta sehingga menjadi suatu gerakan bersama.
"Makanya kita mengajak pihak swasta seperti perusahaan yang cukup banyak ada di Ketapang ini agar dapat membantu supaya anak-anak di Ketapang tetap bersekolah," tutur Maryadi.
Ia menambahkan, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa tidak sekolah juga bisa menjadi kaya. Pemahaman seperti itu seharusnya tidak ada lagi pada zaman kini karena pendidikan merupakan kunci bagi si anak untuk maju.
"Menjadi kaya karena bersekolah atau tidak merupakan persoalan lain. Prinsipnya pendidikan merupakan kebutuhan bagi siapa saja khususnya anak usia sekolah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022