Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kapuas Hulu Kalimantan Barat melaksanakan gotong royong secara swadaya membangun jembatan darurat sebagai alternatif lintasan kendaraan roda dua pada genangan air di ruas jalan nasional Kalis-Putussibau wilayah Kapuas Hulu.
"Kami kasihan dengan masyarakat yang melintasi jalan tergenang, sehingga kami berinisiatif secara swadaya membuat jembatan darurat untuk pengguna kendaraan roda dua," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kapuas Hulu Marthen, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Marthen, pada jalan nasional Kalis-Putussibau itu saat ini sedang proses pembangunan jalan flyover melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurutnya, kondisi genangan air pada ruas jalan nasional tersebut menjadi keluhan penggunaan jalan, terutama bagi pengendara roda dua.
Bahkan saat jalan itu tergenang air, pengendara roda dua harus menggunakan jasa penyeberangan agar bisa melintasi jalan tersebut dengan tarif Rp20 ribu, karena kondisi genangan air cukup dalam dan kondisi jalan rusak, sehingga rawan terjadinya kecelakaan.
"Kami kasihan masyarakat yang menggunakan sepeda motor karena terbebani lagi dengan biaya saat melintasi genangan air," katanya.
Salah satu pengendara sepeda motor, Ahmad Supri berharap kepada Kementerian PUPR agar segera melakukan penanganan terhadap genangan air tersebut, agar aktivitas lalu lintas tidak terhambat.
"Harusnya sebelum flyover atau jalan layang selesai di bangun harus ada jalan alternatif, karena jika musim hujan sudah dipastikan jalan tersebut tergenang dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua," katanya.
Dia menyampaikan terimakasih atas kepedulian Dinas PUPR Kapuas Hulu yang berinisiatif membuat jembatan dari khusus penggunaan kendaraan roda dua.
"Kalau mau menunggu pemerintah pusat atau Kementerian PUPR kapan, kami melihat Kementerian PUPR lamban dalam penanganan, jika kondisi tergenang belum bisa ada aktivitas pekerjaan harus membuat jalan alternatif, jangan masyarakat dibiarkan menjerit, karena jalan itu satu-satunya akses jalan negara penghubung Pontianak menuju Kota Putussibau," katanya.
Sementara itu, Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi Kalbar - Satker Penanganan Jalan Nasional 3 Provinsi Kalbar Daniel Dixon Octora mengatakan ruas jalan nasional perbatasan Kalis-Putussibau yang tergenang air tersebut akan segera dilakukan penanganan sementara.
"Akan ditangani segera PJ karena titik tersebut sudah dalam program penanganan kontrak preservasi tahun ini. Mungkin karena kondisi genangan masih cukup tinggi, maka penanganan permanen nya belum terlaksana, namun penanganan sementara sudah saya instruksikan untuk timbun dengan karung isi pasir," katanya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat penggunaan jalan atas ketidaknyamanan karena genangan air.
"Kami minta maaf kepada masyarakat, setelah air surut akan dilakukan penanganan permanen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami kasihan dengan masyarakat yang melintasi jalan tergenang, sehingga kami berinisiatif secara swadaya membuat jembatan darurat untuk pengguna kendaraan roda dua," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kapuas Hulu Marthen, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Marthen, pada jalan nasional Kalis-Putussibau itu saat ini sedang proses pembangunan jalan flyover melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurutnya, kondisi genangan air pada ruas jalan nasional tersebut menjadi keluhan penggunaan jalan, terutama bagi pengendara roda dua.
Bahkan saat jalan itu tergenang air, pengendara roda dua harus menggunakan jasa penyeberangan agar bisa melintasi jalan tersebut dengan tarif Rp20 ribu, karena kondisi genangan air cukup dalam dan kondisi jalan rusak, sehingga rawan terjadinya kecelakaan.
"Kami kasihan masyarakat yang menggunakan sepeda motor karena terbebani lagi dengan biaya saat melintasi genangan air," katanya.
Salah satu pengendara sepeda motor, Ahmad Supri berharap kepada Kementerian PUPR agar segera melakukan penanganan terhadap genangan air tersebut, agar aktivitas lalu lintas tidak terhambat.
"Harusnya sebelum flyover atau jalan layang selesai di bangun harus ada jalan alternatif, karena jika musim hujan sudah dipastikan jalan tersebut tergenang dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua," katanya.
Dia menyampaikan terimakasih atas kepedulian Dinas PUPR Kapuas Hulu yang berinisiatif membuat jembatan dari khusus penggunaan kendaraan roda dua.
"Kalau mau menunggu pemerintah pusat atau Kementerian PUPR kapan, kami melihat Kementerian PUPR lamban dalam penanganan, jika kondisi tergenang belum bisa ada aktivitas pekerjaan harus membuat jalan alternatif, jangan masyarakat dibiarkan menjerit, karena jalan itu satu-satunya akses jalan negara penghubung Pontianak menuju Kota Putussibau," katanya.
Sementara itu, Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi Kalbar - Satker Penanganan Jalan Nasional 3 Provinsi Kalbar Daniel Dixon Octora mengatakan ruas jalan nasional perbatasan Kalis-Putussibau yang tergenang air tersebut akan segera dilakukan penanganan sementara.
"Akan ditangani segera PJ karena titik tersebut sudah dalam program penanganan kontrak preservasi tahun ini. Mungkin karena kondisi genangan masih cukup tinggi, maka penanganan permanen nya belum terlaksana, namun penanganan sementara sudah saya instruksikan untuk timbun dengan karung isi pasir," katanya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat penggunaan jalan atas ketidaknyamanan karena genangan air.
"Kami minta maaf kepada masyarakat, setelah air surut akan dilakukan penanganan permanen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022