Penjabat BNNK Jakarta Utara  Novianti Purnamasari menyebut kehadiran Jakarta International Stadium (JIS) sebagai solusi tepat untuk membantu menyingkirkan penyalahgunaan narkotika dari kawasan pinggir rel Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Saya rasa solusi yang paling tepat adalah membangun infrastruktur wilayah sehingga bergeser lah semua (penyalahgunaan narkotika) tidak di situ lagi. Contohnya di Kampung Bayam ya kan, yang ada sekarang diganti dengan adanya JIS kan, meskipun masih ada pro dan kontra juga tantangan," kata  Novi selaku Subkoordinator Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) di Jakarta Utara, Rabu.

Baca juga: BNN dan Pemkab Kubu Raya sosialisasikan Perda Penyalahgunaan Narkotika

Novi mengatakan kawasan pinggir rel Kelurahan Papanggo, termasuk Kampung Bayam, pernah menjadi sasaran operasi razia BNNK Jakarta Utara sebelum adanya JIS.

Tapi dengan adanya bangunan baru, dengan adanya infrastruktur di kampung bayam, sasarannya menjadi bergeser ke wilayah lain.

"Ada dulu kami razia dari kampung Bahari sampai ke Kampung Bayam itu semua, di pinggir rel itu kan banyak banget, karena kami cek tes urine di sana itu banyak yang pakai. Sekarang sudah tidak lagi, sudah pindah," kata Novi.

Novi menilai kepadatan penduduk Kampung Bayam dan Kampung Bahari terjadi karena bangunan kafe dan rumah kos-kosan membebaskan pendatang tinggal di sana tanpa melapor satu kali 24 jam ke RW, lurah, dan sebagainya. Meski instansi terkait sebenarnya sudah mengatur agar pendatang wajib melapor.

Aturan itu sulit dipatuhi penduduk di sana, karena menurut Novi, kesadaran tentang infrastruktur rumah sehat belum memadai.

Sehingga penduduk menjadi kurang peduli terhadap pendatang yang benar-benar akan bekerja dan mana yang niatnya berbeda. Tentunya ini berpotensi mengganggu lingkungan pertumbuhan anak-anak.

Baca juga: PKK dan BNN Kalbar cegah penyalahgunaan narkotika pada keluarga
 
Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui lembaga rehabilitasi milik pemerintah dan masyarakat telah merehabilitasi sebanyak 42.429 pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkotika yang berada di seluruh Indonesia.
 
"Dari total tersebut 2.500 orang diantaranya direhabilitasi melalui balai besar rehabilitasi yang dikelola oleh BNN, baik yang berada di Lido (Bogor), Baddoka (Makassar), Tanah Merah (Samarinda), dan Batam (Kepulauan Riau)," kata Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2016 di Jalan Cengkeh, Taman Sari, Kota Tua, Jakarta, Minggu.
 
Peringatan HANI 2016 mengusung tema "Listen First : Listening to Children and Youth is The First Step to Help Them Grow Healthy  and Safe" (Dengarkan Dulu: Mendengarkan Suara Hati Anak-anak dan Remaja adalah Langkah Awal untuk Membantu Mereka Tumbuh Sehat dan Aman).Baca selengkapnya: BNN Telah Rehabilitasi 42.429 Korban Penyalahgunaan Narkotika


 

Pewarta: Abdu Faisal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022