Surau Raden Sulaiman di Desa Sebangun yang menjadi bagian terpenting jejak dan bukti sejarah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kini mulai digarap dan ditargetkan untuk dijadikan destinasi wisata sejarah dan religi di daerah tersebut.

"Sekarang Pemerintah Desa Sebangun telah membentuk panitia pemugaran.  Semoga cepat terealisasi dan menjadikan Surau Raden Sulaiman dapat dikunjungi wisatawan," ujar Kepala Desa Sebangun Sarbini saat dihubungi di Sambas, Senin (20/2).

Sarbini menjelaskan mengapa Surau Raden Sulaiman menjadi destinasi wisata karena Raden Sulaiman adalah Sultan pertama Sambas dengan gelar Sultan Muhammad Shafiuddin I.

Dari berbagai referensi, kata dia, Kota Bangun merupakan tapak pertama Raja Tengah atau ayah dari Raden Sulaiman yang mendirikan sebuah perkampungan sewaktu pertama kali datang ke negeri Sambas.

"Di Kota Bangun inilah cikal bakal berdirinya Kerajaan Sambas Islam, peninggalan yang ada sampai sekarang adalah sebuah surau, oleh masyarakat setempat diberi nama Surau Raden Sulaiman," ujar dia.

Dijelaskan pula bahwa penyebutan istilah kesultanan bermula pada saat Raden Sulaiman dinobatkan menjadi penguasa di Sambas dengan gelar Sulthan Muhammad Tsafiuddin. Kesultanan Sambas baru memulai sejarahnya pada permulaan berkembangnya agama Islam sejak awal abad ke-16.

Ia mengemukakan bahwa harapan Pemdes Sebangun dengan adanya wisata sejarah tersebut dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Dengan demikian, kata dia, warga sekitar punya kesempatan untuk memperoleh pemasukan, misalnya dengan membuat semacam pernak-pernik dan kuliner khas Desa Sebangun berupa olahan sagu sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang oleh wisatawan.

Baca juga: MABM Sambas ajak generasi muda kenal sejarah

Pewarta: Dedi/Ade Ihsani Al Munawar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023