Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kayong Utara Rahadi Usman mengakui jika penganggaran seragam sekolah tingkat SD/SMP mengalami keterlambatan di negeri bertuah tersebut.
 
"Memang betul di penganggaran murni 2022 memang tidak ada penganggaran untuk 3 pasang, hanya satu pasang seragam saja yaitu batik. Tapi alhamdulilah saya sudah diskusi dengan pemda, bupati, wakil bupati dan sekda di perubahan nanti akan kita anggaran seragam untuk tahun ajaran 2021/ 2022," kata Rahadi di Sukadana, Rabu.
 
Ia menghimbau agar para wali murid untuk tetap sabar untuk mendapatkan seragam gratis dari pemda Kayong Utara yang ia dipastikan akan tetap diberikan kepada anak - anak didik sekolah di negeri bertuah tersebut untuk merealisasikan pendidikan gratis.
 
"Jadi yang didapat oleh siswa untuk selain proses belajar yang gratis, pemda Kayong Utara juga memberikan seragam sekolah seperti pakaian batik, pakaian merah putih, pakaian putih biru dan pakaian pramuka," jelasnya.
 
 
Ditambahkanya, setiap sekolah yang ada dilarang untuk mengambil atau memungut biaya apapun dari siswa kecuali ada persetujuan dari wali murid yang ada 
 
"Sekolah tidak boleh mengambil kesempatan yang memaksa kecuali ada kesepakatan bersama. Kebijakan pendidikan gratis itu sekolah tidak boleh memungut biaya apapun," tegasnya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Rizal Komarudin

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023