Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan mitigasi atau mengurangi risiko dan mempersiapkan diri dalam menghadapi terjadinya bencana baik itu bencana alam maupun nonalam.
"Kunci utama yaitu melakukan mitigasi bencana, upaya pencegahan bencana jangan sampai terlambat," kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Wahyudi, masyarakat harus terlebih dahulu menumbuhkan kesadaran dan pemahaman terhadap risiko bencana, sehingga perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam baik pencegahan maupun penanganan bencana.
Menurutnya, dalam mitigasi bencana pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri perlu melibatkan semua pihak termasuk kerjasama dengan lapisan masyarakat.
Dia menambahkan, berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2022, Kabupaten Kapuas Hulu rawan terhadap bencana hidrometeorologi ke 246 dari 514 kabupaten kota di Indonesia.
Sedangkan, untuk bencana banjir di urutan ke 46 dari 397 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi, kebakaran hutan dan lahan di urutan ke 90 dari 506 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi.
Kemudian, bencana tanah longsor Kapuas Hulu di urutan ke 136 dari 514 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi, untuk bencana kekeringan di urutan ke 35 dari 511 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi dan bencana cuaca ekstrem di urutan ke 19 dari 510 kabupaten dan kota.
"Pemerintah daerah selalu siap bersama masyarakat untuk mitigasi bencana, kita harus bergandengan tangan melakukan pencegahan dan penanganan bencana," kata dia.
Dia mengatakan kunci menghadapi bencana yaitu dengan pencegahan dan mitigasi serta persiapan yang terencana dan detail.
"Batingsor dan kebakaran, baik rumah maupun kebakaran hutan dan lahan itu perlu langkah-langkah pencegahan, sehingga mengurangi resiko dampak dari bencana itu sendiri, kita harus betul-betul mempersiapkan diri menghadapi bencana," katanya berpesan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kunci utama yaitu melakukan mitigasi bencana, upaya pencegahan bencana jangan sampai terlambat," kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Wahyudi, masyarakat harus terlebih dahulu menumbuhkan kesadaran dan pemahaman terhadap risiko bencana, sehingga perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam baik pencegahan maupun penanganan bencana.
Menurutnya, dalam mitigasi bencana pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri perlu melibatkan semua pihak termasuk kerjasama dengan lapisan masyarakat.
Dia menambahkan, berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2022, Kabupaten Kapuas Hulu rawan terhadap bencana hidrometeorologi ke 246 dari 514 kabupaten kota di Indonesia.
Sedangkan, untuk bencana banjir di urutan ke 46 dari 397 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi, kebakaran hutan dan lahan di urutan ke 90 dari 506 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi.
Kemudian, bencana tanah longsor Kapuas Hulu di urutan ke 136 dari 514 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi, untuk bencana kekeringan di urutan ke 35 dari 511 kabupaten dan kota dengan kelas risiko tinggi dan bencana cuaca ekstrem di urutan ke 19 dari 510 kabupaten dan kota.
"Pemerintah daerah selalu siap bersama masyarakat untuk mitigasi bencana, kita harus bergandengan tangan melakukan pencegahan dan penanganan bencana," kata dia.
Dia mengatakan kunci menghadapi bencana yaitu dengan pencegahan dan mitigasi serta persiapan yang terencana dan detail.
"Batingsor dan kebakaran, baik rumah maupun kebakaran hutan dan lahan itu perlu langkah-langkah pencegahan, sehingga mengurangi resiko dampak dari bencana itu sendiri, kita harus betul-betul mempersiapkan diri menghadapi bencana," katanya berpesan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023