Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) membangun sebanyak dua unit penggilingan padi atau rice milling unit modern pada 2023 ini, agar semakin optimal hasil pertanian di daerah setempat.

"Tahun ini kami bangun dua unit, yakni di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau atau kawasan food estate, serta di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, di Palangka Raya, Sabtu.

Untuk unit di Desa Pantik adalah rice milling unit (RMU) rice to rice (RTR), yakni dilengkapi mesin RTR kapasitas tiga ton per jam dan SILO atau penampung gabah kapasitas 1.000 ton.

Sedangkan di Desa Lempuyang adalah rice milling plant (RMP), dilengkapi mesin RMP kapasitas 3,5-4 ton per jam dan mesin dryer atau pengering gabah kapasitas 30 ton per jam.

Dia mengatakan, berdasarkan evaluasi yang pihaknya lakukan, sebagian gabah yang dihasilkan petani di Kalteg selama ini dibeli oleh pelaku usaha dari luar daerah.

Baca juga: Rumpun Mahasiswa Pemuda Melayu Kalbar soroti harga hasil pertanian

Kemudian dibawa dan proses penggilingan sampai akhirnya menjadi beras dilakukan di luar daerah. Hal inilah yang menjadi perhatian utama pihaknya untuk dicegah dan jangan sampai terjadi lagi ke depannya.

"Ini tidak boleh lagi terjadi ke depan. Maka saya mengambil langkah untuk membangun unit penggilingan padi modern ini pada 2023. Supaya ke depan pengolahan beras dan lainnya di Kalimantan Tengah menjadi optimal, ini juga sebagai upaya mendukung pengendalian inflasi," ujarnya pula.

Pemprov Kalteng cukup fokus dalam mengoptimalkan pembangunan sektor pertanian ini, baik terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Food Estate maupun di luar PSN tersebut.

Pada 2023 ini, tak hanya membangun unit penggilingan padi modern, namun juga diberikan berbagai sarana prasarana penunjang pertanian lainnya oleh Pemprov Kalteng.

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng, berbagai bantuan sarana prasarana pertanian yang juga diberikan yang bersumber dari APBD, di antaranya hand tractor roda 2 sebanyak 81 unit.

Selanjutnya traktor roda 4 sebanyak 4 unit, cultivator sebanyak 11 unit, kendaraan roda 3 sebanyak 1 unit, close house atau apartemen ayam broiler sebanyak 1 unit, combine harvester sedang sebanyak 1 unit, hingga pabrik pakan sebanyak 1 unit.

Baca juga: Berkat TMMD, tahun ini warga dapat angkut hasil padi


 

Indonesia mengikuti pameran produk makanan, minuman dan hasil pertanian Cairo Supermarket Expo di Kairo, Mesir, yang berlangsung pada 24-31 Maret.

Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan partisipasi Indonesia pada pameran ini diharapkan dapat meningkatkan penetrasi ragam produk makanan dan minuman berkualitas dari Indonesia di pasar Mesir.

“Keragaman produk ini untuk mendorong peningkatan nilai ekspor produk Indonesia ke Mesir," kata Lutfi seperti dikutip dalam keterangan tertulis dari KBRI Kairo yang diterima pada Sabtu.

Dia mengatakan ekspor Indonesia ke Mesir pada 2021 mencapai 1,65 miliar dolar AS (setara Rp23,69 triliun) atau naik 55,66 persen dari 2020 yang tercatat 1,06 miliar dolar (sekitar Rp15,22 triliun).

Menurut Lutfi, KBRI akan melakukan lebih banyak lagi promosi seperti Cairo Supermarket Expo yang digelar setiap tahun sebelum bulan Ramadhan. Baca selengkapnya: Indonesia ikuti pameran produk makanan, minuman dan hasil pertanian di Kairo


 

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023