Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengembangkan simpul jaringan inovasi Kalbar yang disusun dalam sebuah portal sebagai komitmen dan upaya meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
"Simpul inovasi daerah tersebut diambil dari isu strategis yang ada di Kalbar antara lain terkait dengan ada ketahanan ekonomi inklusif yang berkelanjutan, pengendali inflasi daerah di Kalbar yang cukup tinggi, ekspor di Kalbar belum memiliki nilai tambah, dan UMKM di Kalbar yang belum mengalami kenaikan kelas," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalbar, Herkulana Mekarryani di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa adanya simpul jaringan inovasi untuk membangun sesuatu yang merupakan sebuah wadah guna mendorong lahirnya inovasi, mendokumentasikan serta adanya inkubasi inovasi dan adanya replikasi.
"Kemudian simpul inovasi daerah ini bisa jadi tempat belajar inovasi, tempat berdiskusi dan penyelenggaraan konvensi yang terintegrasi dan melakukan penguatan sumber daya inovasi melalui nantinya,” kata dia.
Menurutnya simpul inovasi daerah yang baru diluncurkan pada Mei 2023 mendatang akan menjadi satu-satunya portal simpul jaringan inovasi di daerah.
"Kita harapkan juga teman teman organisasi bisa tidak terpisah dengan simpul jaringan inovasi dan diupayakan bisa terintegrasi dengan portal tersebut. Simpul jaringan inovasi sebagai situs akan kita gunakan untuk menyajikan informasi seputar inovasi yang ada dalam lingkup Pemerintah Provinsi Kalbar. Nah kemudian di situ ada portalnya ada inovasi, ada kompetisi, ada ide, dan pustaka,” kata ia.
Hadirnya simpul jaringan inovasi hasil hasil dari lokakarya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalbar, Balitbang) Provinsi Kalbar, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalbar, Dinas Koperasi, dan UMKM Dinas Kesehatan. Kemudian ada akademisi dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) dan Universitas Panca Bhakti (UPB).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Simpul inovasi daerah tersebut diambil dari isu strategis yang ada di Kalbar antara lain terkait dengan ada ketahanan ekonomi inklusif yang berkelanjutan, pengendali inflasi daerah di Kalbar yang cukup tinggi, ekspor di Kalbar belum memiliki nilai tambah, dan UMKM di Kalbar yang belum mengalami kenaikan kelas," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalbar, Herkulana Mekarryani di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa adanya simpul jaringan inovasi untuk membangun sesuatu yang merupakan sebuah wadah guna mendorong lahirnya inovasi, mendokumentasikan serta adanya inkubasi inovasi dan adanya replikasi.
"Kemudian simpul inovasi daerah ini bisa jadi tempat belajar inovasi, tempat berdiskusi dan penyelenggaraan konvensi yang terintegrasi dan melakukan penguatan sumber daya inovasi melalui nantinya,” kata dia.
Menurutnya simpul inovasi daerah yang baru diluncurkan pada Mei 2023 mendatang akan menjadi satu-satunya portal simpul jaringan inovasi di daerah.
"Kita harapkan juga teman teman organisasi bisa tidak terpisah dengan simpul jaringan inovasi dan diupayakan bisa terintegrasi dengan portal tersebut. Simpul jaringan inovasi sebagai situs akan kita gunakan untuk menyajikan informasi seputar inovasi yang ada dalam lingkup Pemerintah Provinsi Kalbar. Nah kemudian di situ ada portalnya ada inovasi, ada kompetisi, ada ide, dan pustaka,” kata ia.
Hadirnya simpul jaringan inovasi hasil hasil dari lokakarya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalbar, Balitbang) Provinsi Kalbar, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalbar, Dinas Koperasi, dan UMKM Dinas Kesehatan. Kemudian ada akademisi dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) dan Universitas Panca Bhakti (UPB).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023