Untuk menekan laju inflasi Gubernur Kalimantan Barat meminta Perum Bulog menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras kepada 360 ribu kepala keluarga (KK) yang berada di 14 kabupaten/kota  di Kalimantan Barat. .

"Saya minta supaya Bulog bisa cepat menggelontorkan beras untuk 360 ribu KK, masing-masing 10 kilogram per bulan, selama tiga bulan. Karena target saya di bulan April ini jangan sampai inflasi di atas 0,5 persen, saya maunya sekitar 3 persen," kata Sutarmidji saat kegiatan High Lebel Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Barat di Pontianak, Selasa.

Gubernur mengatakan, saat ini di Bulog ada 5.000 ton beras yang dapat dibagikan untuk bansos. Beras 5.000 ton itu  cukup untuk kebutuhan satu bulanan dalam memenuhi cadangan pangan nasional yang dibagikan kepada masyarakat.

Menurut dia, bansos beras tersebut sesuai dengan arahan  Presiden RI dan  dapat dijalankan terkait pencegahan naiknya harga beras untuk mengendalikan inflasi.

"Tiap beras bansos kami mensubsidi Rp2.000/kilogram lewat perusahaan daerah,  supaya beras medium itu bisa dijual Rp9.500 yang harga pasarnya sudah Rp12.000, karena Bulog harga tertingginya segitu," tuturnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kalimantan Barat Syarif Kamaruzaman mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya untuk pengendalian inflasi, seperti operasi pasar beras di tiga wilayah perhitungan inflasi yaitu Singkawang, Kota Pontianak dan Sintang.

Ia menjelaskan, pola operasi pasar yang dilakukan oleh pihaknya itu melalui pola subsidi harga sebesar Rp2 ribu per kilo dan pola ini di tugaskan kepada Perusda untuk melakukan sasaran di lapangan.

"Total yang telah disalurkan dari Perusda itu sudah 90 ton beras, sudah tersebar dan terjual ke masyarakat, serta sudah terdistribusikan," tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Disperindag juga telah berkoordinasi bersama Bulog terkait operasi pasar, ada beberapa jadwal yang pihaknya dan Bulog untuk melakukan operasi itu di wilayah perhitungan inflasi.

"Jadi jadwal perhitungan inflasi itu agar tetap konsisten dihari Senin dan Selasa, sampai sekarang masih berlanjut sampai sebelum atau setelah lebaran," kata Kamaruzaman.

Selain itu, Disperindag, Dinas Pertanian, dan Perusda juga mendapat arahan dari Gubernur Kalbar terkait untuk penyediaan beras itu harus beras dari petani.

"Jadi kami beli beras petani. Kebetulan ini musim panen raya, agar petani bisa mendapatkan harga yang cukup baik dan masyarakat membeli beras petani itu juga melalui operasi pasar," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023