Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar menilai Kabupaten Sintang dapat mendongkrak menurunkan angka stunting di Kalbar, untuk itu ia berharap angka stunting di Kabupaten Sintang tahun ini bisa kembali turun.  

"Saya menilai Sintang sangat berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting. Tahun 2022 angka stunting Sintang menurut data SSGI turun menjadi 19,5 persen dari 38,2 persen di tahun 2021. Tentunya kinerja bersama ini patut diapresiasi," kata Kepala BKKBN Kalbar Pintauli saat menghadiri kegiatan rembuk stunting di aula Kantor Bupati Sintang, Kamis.


Pintauli mengatakan, dalam upaya penurunan stunting di Sintang tentunya tidak mudah. Namun t kerja bersama, dari jajaran Pemda Sintang hingga ke tingkat desa dengan melibatkan semua pihak, akhirnya angka stunting di Sintang bisa turun.

Kata Pintauli pada rembuk stunting di Sintang ini, juga dihadiri semua pihak yang terlibat. Sehingga ini menjadi bukti bahwa Pemda Sintang sangat berkomitmen menurunkan angka stunting. 

Dia menilai dalam upaya menurunkan angka stunting bukanlah kerja mudah. Sebab pemerintah pusat menargetkan di 2024 stunting bisa turun di 14 persen. "Waktunya saat ini tinggal 2 tahun. Sedangkan posisi nasional sekarang di angka 21 persen. Harus diturunkan 7 persen lagi. Melihat angka stunting turun drastis di Sintang, saya berharap di dua tahun mendatang Sintang bisa menyumbang banyak dalam penurunan stunting di Kalbar," papar Pintauli.

Sehingga Sintang bisa mendongkrak percepatan penurunan stunting dalam angka keseluruhan di Kalbar. Sebab angka stunting Kalbar sekarang masih 27 persen. Butuh kerja keras bersama agar stunting Kalbar bisa berada di 14 persen pada 2024 mendatang.

"Penguatan diseluruh Kabupaten Kota di Kalbar menjadi wajib," ucapnya.

Ia melanjutkan, sudah banyak program dalam mempercepat penurunan stunting. Salah satunya dengan melibatkan akademisi, yaitu para mahasiswa untuk peduli stunting. Kemudian peran media dalam memberikan informasi tentang pemberitaan stunting ke masyarakat dipandang juga penting. 

Upaya lainnya juga dilakukan intervensi dari hulu. Sasarannya para remaja yang merupakan cikal bakal penerus generasi selanjutnya. BKKBN juga miliki program GenRe yang sudah sampai di tingkat desa. Dalam waktu dekat, akan ada program terkait peran Bunda GenRe dalam meningkatkan generasi berencana diseluruh kabupaten kota. Ke depan ia ingin Bunda GenRe ini bisa melantik duta GenRe sampai tingkat desa. 

"Ini menjadi tugas berat bagi Kalbar. Sebab Duta GenRe di tingkat desa masih kecil jumlahnya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Sintang Maryadi menuturkan rembuk stunting di Sintang dihadiri semua unsur. Mulai dari OPD, para camat dan beberapa kepala desa yang jadi lokus stunting di 2023 dan 2024.

Di kegiatan puncak kali ini, akan ada penandatanganan kesepakatan bersama dalam mempercepat penurunan stunting di Sintang. Kemudian akan ada pemberian penghargaan pada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sintang, kemudian pemberian penghargaan Kampung KB terbaik. 

"Kami berharap semoga ini menjadi motivasi agar Sintang bisa mempercepat penurunan stunting di tahun ini," pungkas Maryadi.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023