Bupati Sambas Kalimantan Barat terus menggalakkan semangat dan sikap gotong royong membangun daerah, termasuk menyediakan infrastruktur seperti jembatan berkemajuan di sejumlah desa tanpa menggunakan APBN melainkan dari donatur dan dikerjakan oleh masyarakat setempat.
"Hingga saat ini sudah ada 31 jembatan berkemajuan diresmikan. Sumber dana jembatan tersebut hasil gotong - royong donatur dan dikerjakan pembangunan fisiknya oleh masyarakat. Semangat ini terus digalakkan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Satono menambahkan bahwa dalam membangun jembatan berkemajuan dengan dana Non-APBD adalah salah satu program unggulan yang dia galakkan selama menjabat sebagai Bupati Sambas. Sebab, jika menunggu uang negara, proses pembangunan butuh waktu lama.
"Saya ucapkan terimakasih kepada donatur dan para sahabat saya yang mau berdonasi untuk membangun jembatan berkemajuan, membangun kampung halaman Sambas yang kita cintai," katanya.
Dia berpesan agar masyarakat merawat setiap jembatan berkemajuan dengan sepenuh hati agar awet dan tahan lama. Sehingga bisa bermanfaat dalam waktu yang panjang.
"Tidak mudah membangun jembatan. Di Sambas ada sekitar 200 jembatan lagi yang kondisinya sama seperti ini. Itu semua menjadi PR kita untuk membangunnya. Untuk itu saya ingin sinergi dan gotong royong terus ditingkatkan," katanya.
Jembatan berkemajuan ke-31 yang baru diresmikan berada di di Dusun Keranji, Desa Kaliau, Kecamatan Sajingan Besar
Jembatan berkemajuan tersebut adalah akses utama masyarakat setempat untuk pergi ke gereja dan sekolah. Jembatan itu dibangun tanpa menggunakan uang negara sepeserpun.
Saat peresmian jembatan berkemajuan Ke-31 tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Ferry Madagaskar, unsur Forkopimda, Kepala OPD, unsur Forkopimcam Sajingan Besar, para tokoh adat, tokoh masyarakat dan PKK.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Hingga saat ini sudah ada 31 jembatan berkemajuan diresmikan. Sumber dana jembatan tersebut hasil gotong - royong donatur dan dikerjakan pembangunan fisiknya oleh masyarakat. Semangat ini terus digalakkan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Satono menambahkan bahwa dalam membangun jembatan berkemajuan dengan dana Non-APBD adalah salah satu program unggulan yang dia galakkan selama menjabat sebagai Bupati Sambas. Sebab, jika menunggu uang negara, proses pembangunan butuh waktu lama.
"Saya ucapkan terimakasih kepada donatur dan para sahabat saya yang mau berdonasi untuk membangun jembatan berkemajuan, membangun kampung halaman Sambas yang kita cintai," katanya.
Dia berpesan agar masyarakat merawat setiap jembatan berkemajuan dengan sepenuh hati agar awet dan tahan lama. Sehingga bisa bermanfaat dalam waktu yang panjang.
"Tidak mudah membangun jembatan. Di Sambas ada sekitar 200 jembatan lagi yang kondisinya sama seperti ini. Itu semua menjadi PR kita untuk membangunnya. Untuk itu saya ingin sinergi dan gotong royong terus ditingkatkan," katanya.
Jembatan berkemajuan ke-31 yang baru diresmikan berada di di Dusun Keranji, Desa Kaliau, Kecamatan Sajingan Besar
Jembatan berkemajuan tersebut adalah akses utama masyarakat setempat untuk pergi ke gereja dan sekolah. Jembatan itu dibangun tanpa menggunakan uang negara sepeserpun.
Saat peresmian jembatan berkemajuan Ke-31 tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Ferry Madagaskar, unsur Forkopimda, Kepala OPD, unsur Forkopimcam Sajingan Besar, para tokoh adat, tokoh masyarakat dan PKK.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023