Bupati Sambas Satono memberikan motivasi terhadap sekitar 400 calon mahasiswa yang mengikuti uji coba Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas.

"Uji coba UTBK tersebut agar para calon mahasiswa memiliki persiapan sebelum mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.

Satono dalam memotivasi para peserta uji coba tersebut memberikan bonus kepada 10 orang peserta terbaik. Ia juga mendoakan semoga ke depan mereka bisa menjadi seorang pemimpin yang hebat untuk membangun kampung halaman tercinta.

“Sebanyak 10 orang terbaik yang ikut uji coba hari ini akan saya beri bonus. Saya doakan semuanya, para putra-putri Sambas dari manapun, suku apapun, agama apapun, nanti akan menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan hebat,” katanya.

Satono dihadapan calon mahasiswa tersebut menegaskan di bawah kepemimpinannya, lewat visi misi Sambas Berkemajuan yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026, akses pendidikan dan kesehatan adalah prioritas.

“Jika ada yang menyebut bahwa Satono tidak memperjuangkan akses pendidikan, saya sampaikan sekali lagi bahwa visi misi saya itu jelas, pendidikan dan kesehatan adalah prioritas,” katanya.

“Setiap tahun kita bangun dan tingkatkan fasilitas sekolah-sekolah. Kita angkat guru-guru P3K lebih dari 800 orang. Inilah bukti nyata, apakah masih tidak dapat dilihat. Jangan sampai adik-adik kita tidak mau sekolah,” tambahnya.

Lebih jauh, Satono minta mahasiswa juga harus cerdas. Misal, tidak membandingkan Sambas yang jumlah populasi penduduknya terbesar kedua di Provinsi Kalbar setelah Kota Pontianak dengan Kayong Utara. Menurutnya itu kurang tepat dan tidak selaras dengan data.

“Mahasiswa itu agen perubahan dan generasi yang akan membawa perubahan. Mahasiswa harus mengerti data, kalau di Indonesia ini data yang dijadikan patokan itu data statistik, di Sambas ada Badan Pusat Statistik, data itulah yang harus kita jadikan landasan untuk menilai dan bicara,” katanya.

Satono mengatakan, berdasarkan data BPS, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas yang sempat kontraksi (minus), sekarang naik 4,64 persen. Hal itu berdasarkan data yang diukur dengan metode yang sistematis dan paten oleh BPS.

“Kalau ada yang tidak percaya bahwa selama saya menjabat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Sambas naik sekian persen, berarti tidak percaya dengan BPS. Sedangkan data BPS itulah data yang diakui secara nasional,” jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023