Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat (Kalbar) mengoptimalkan upaya penurunan angka stunting dengan meningkatkan pemenuhan kebutuhan protein anak melalui pemberian makanan olahan bakso ikan kepada mereka.

"Untuk upaya peningkatan konsumsi protein, ada beberapa strategi misalnya Kalbar ini terkenal dengan produksi ikannya yang tinggi, keanekaragaman bahan makanan yang berbasis ikan yang bisa diolah, salah satunya bakso ikan atau pentol,” kata Deputi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Kalbar Rizal Damanik di Pontianak, Rabu.

Ia mengatakan olahan bakso ikan dapat menjadi alternatif pangan bagi siswa untuk menurunkan angka stunting dengan menjadikannya sebagai makanan cepat saji di setiap kantin sekolah.

Selain olahan bakso ikan, katanya, mengonsumsi dua butir telur per hari juga disarankan guna meningkatkan asupan protein.

"Oleh komite sekolah diputuskan untuk menyediakan bakso ikan sebagai salah satu menu yang wajib dikonsumsi di kantin-kantin sekolah,” ujar dia.

Ia mengatakan angka stunting di Kalbar tergolong tinggi dan sudah melebihi angka target yang seharusnya 14 persen, yakni mencapai 27 persen.

"Di provinsi ini angka stunting masih cukup tinggi kalau kita lihat targetnya. Oleh karena itu, dalam diskusi yang sudah kita lakukan ada strategi yang perlu dilakukan karena masalah stunting yang multifaktor,” kata dia.

Kepala BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengatakan dalam waktu dekat akan menyurvei penyebaran angka stunting di daerah Kalbar.

"Kita punya data risiko stunting yang memang dihasilkan dari Pendataan Keluarga (PK) 2022 dan sudah harus tahu persis target yang harus dilakukan dalam penurunan angka stunting," kata dia.

BKKBN akan selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam upaya penurunan angka stunting, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan ibu hamil dan anak.

"Jadi kami sudah berkoordinasi mengenai alat-alat apa saja yang harus kita pakai untuk mengukur angka terhadap ibu hamil. Ini mungkin target awal yang akan dilakukan, lebih jelasnya itu data dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan angka target," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora, Damara dan Fiyya Mayan Fauni

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023