Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan mengajak generasi muda untuk turut serta melestarikan dan mempromosikan adat dan budaya yang ada di kabupaten tersebut.

"Para orang tua ajarkan anak muda kita tentang adat dan budaya agar bisa terus dilestarikan dan dipromosikan," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau, Kapuas Hulu, Jumat.

Menurutnya, Kabupaten Kapuas Hulu kaya adat dan budaya karena terdiri dari 22 sub-Suku Dayak. Adat serta budaya tersebut, lanjutnya, mesti terus dilestarikan sebagai peninggalan sangat berharga dari para leluhur.

Salah satu adat dan budaya yang cukup unik, kata dia, Dange yang merupakan budaya atau adat Suku Dayak Kayaan sebagai ucapan syukur atas hasil pertanian masyarakat Dayak Kayaan.

"Kita patut bangga Dange itu bisa dikolaborasikan dengan misa atau ibadah di gereja yang disebut Misa Dange Inkulturasi," katanya.

Dijelaskan Fransiskus, Misa Dange Inkulturasi sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu kegiatan Dange merupakan salah satu upaya pelestarian budaya Suku Dayak Kayaan.

Salam pelestarian adat dan budaya, kata dia, perlu peran generasi muda dan para orang tua perlu melakukan bimbingan guna mewariskan adat budaya tersebut.

"Jangan sampai adat dan budaya kita punah dan musnah di tengah perkembangan zaman, manfaatkan teknologi informasi sebagai tempat mempromosikan adat dan budaya melalui media sosial," pesannya.
 
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menghadiri Misa Dange Inkulturasi di Padua Mandalam Kecamatan Putussibau Utara Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Prokopim Setda Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023