Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa film dokumenter berjudul Hajj Journey yang diproduksi oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan gambaran mengenai tahapan pelaksanaan ibadah haji.

"Saya mengapresiasi film dokumenter ini. Film ini menjadi sarana mengingat kembali bagi mereka yang sudah berhaji. Pun, film ini bisa memberi gambaran tahapan perhajian bagi mereka yang akan menunaikan ibadah haji," katanya ketika menyampaikan sambutan secara virtual pada peluncuran Hajj Journey di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu.

Film dokumenter Hajj Journey menampilkan perjalanan delapan warga negara Indonesia untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Film dokumenter itu menggambarkan pelayanan dan fasilitas yang disediakan bagi jamaah haji pada masa keberangkatan di Indonesia, selama pelaksanaan ibadah di Arab Saudi, hingga saat jamaah kembali ke Indonesia.

Menurut Menteri Agama, film itu menyuguhkan informasi lengkap mengenai tahapan pelaksanaan ibadah haji.

"Informasinya sangat lengkap, sejak dari proses penantian, persiapan, emosi saat melihat Kakbah, kekhusyukan di Arafah, hingga tiba waktu berpisah dari Kota Makkah untuk berziarah di Kota Taibah Madinah Al-Munawwarah, lalu kembali ke Tanah Air," katanya.

Dia juga mengemukakan bahwa perjalanan haji selalu menjadi perjalanan yang istimewa.

Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi mengatakan bahwa film seri dokumenter Hajj Journey menggambarkan proses pelaksanaan ibadah haji mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

Menurut dia, delapan warga Indonesia yang menjadi aktor utama dalam film dokumenter tersebut berasal dari Bandung, Jawa Barat. Mereka terpilih dalam proses pemilihan yang dilakukan secara acak.

Perekaman film dokumenter Hajj Journey dilakukan di 60 kota di Indonesia dan Arab Saudi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) menyiapkan keberangkatan 2.519 calon haji dari seluruh wilayah provinsi setempat dengan memprioritaskan kenyamanan jamaah lanjut usia (lansia).

"Tema Haji tahun ini kan "Ramah Lansia", jadi kita benar-benar memperhatikan kenyamanan dan kesehatan lansia dalam menunaikan ibadah haji ini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar Harisson saat ditemui di Pontianak, Rabu.

Harisson mengatakan Pemprov Kalbar akan menyediakan berbagai layanan yang mendukung kenyamanan lansia dalam perjalanannya menuju Tanah Suci.

"Para lansia ini perlu dikawal oleh petugas kesehatan untuk dicek kesehatannya. Kemudian jika nanti dalam perjalanan mereka perlu bantuan kursi roda maupun bantuan lainnya akan kami berikan," katanya.

Namun, dia menjelaskan bantuan Pemprov Kalbar hanya diberikan hingga jamaah haji sampai di Batam karena selanjutnya akan diambil alih oleh petugas haji di sana.

Untuk persiapan yang telah dilakukan, ia mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi untuk menindaklanjuti potensi permasalahan yang akan dihadapi.Baca selengkapnya: Pemprov Kalimantan Barat siapkan keberangkatan 2.519 calon haji

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023