Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero menyebutkan bahwa harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit periode II Juni 2023 tertinggi di umur 10 - 20 tahun mencapai Rp2,036.07/kg.

"Harga sawit memang lagi mengalami kontraksi dalam beberapa waktu ini dan hal itu dipengaruhi harga minyak sawit dunia yang turun," ujarnya di Pontianak, Jumat.

Ia menambahkan bahwa harga TBS sawit sangat dipengaruhi harga minyak sawit mentah dunia atau CPO. Saat ini harga CPO dunia lagi turun. Pihaknya terus menyarankan ke masyarakat atau petani tetap menjaga kualitasnya.

"Harga CPO dunia dipengaruhi oleh kualitas atau mutu yang ditetapkan pembeli seperti di Eropa butuh standar ISPO atau RSPO. Rekam jejak budidaya sawit di Kalbar harus dijaga kualitas untuk mendukung CPO naik. CPO lebih tinggi karena harga TBS tinggi. Jaga sawit ramah lingkungan karena isunya ramah lingkungan," jelas dia.

Saat ini berdasarkan penetapan harga CPO untuk periode II Juni 2023 di Kalbar Rp9.470,11 per kilogram. Sedangkan untuk karnel Rp4.853,75 per kilogram.

Sementara itu, sebelumnya Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalbar Indra Rustandi berharap harga TBS sawit bisa pulih kembali.

"Berharap harga sawit bisa bangkit. Kami masih optimis harga TBS sawit akan bisa naik kembali dan tentu perlu perhatian pemerintah. Saat ini kita diterpa isu EUDR oleh Uni Eropa tetapi impor mereka kan tidak banyak,” jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023