Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Aparatur Nasional dan Manajerial ASN LAN RI, Erfi Muthmainah mengapresiasi berbagai inovasi pemerintahan yang dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya.
"Melihat para pejabat Kubu Raya ini, saya merasa sedang melihat para pendekar yang tengah dan akan terus memperjuangkan Kubu Raya agar selalu menanjak. Ini luar biasa dan kami terharu melihat upaya dan rancangan inovasi yang telah membawa begitu banyak perubahan, sehingga dalam hal ini, kami mengapresiasi sekali dan ikut bangga," kata Erfi Muthmainah, saat menjadi penguji pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan Peserta PKN Tingkat II di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Timur di Surabaya, Rabu.
Sebanyak lima pejabat pimpinan tinggi pratama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tuntas mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) yang berlangsung selama empat bulan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Di tahap akhir pelatihan, para pejabat eselon II itu memaparkan implementasi dari inovasi yang telah digagas di perangkat daerah masing-masing.
Sejumlah inovasi itu pun mendapatkan apresiasi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI karena dinilai memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Erfi mengatakan, pada seminar tersebut, para pejabat pimpinan tinggi pratama Kubu Raya mampu menunjukkan bukti-bukti dari proyek perubahan instansi yang telah dilakukan, tidak hanya dalam narasi tapi juga dalam bentuk angka.
"Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan para pejabat pimpinan tinggi pratama Kubu Raya. Atas nama Lembaga Administrasi Negara RI, kami berterima kasih karena dari Kubu Raya ini sangat komitmen dan konsisten dengan pengembangan kompetensi para pejabat strukturalnya," tuturnya.
Kegiatan PKN diikuti lima pejabat eselon II Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Kelima pejabat tersebut yakni Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Rudy Fitriyanto, Kepala Dinas Sosial Wasilun, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Rini Kurnia Solihat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M. Ayub, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dyah Tut Wuri Handayani. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Rudy Fitriyanto menerangkan inovasi Gerakan Edukasi Inklusi Sosial Bersama Perpustakaan Kubu Raya (GEIS Baperkuy).
"Inovasi ini bertujuan memastikan bahwa semua warga Kubu Raya tanpa memandang perbedaan latar belakang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan kesempatan yang setara dalam kehidupan masyarakat," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kubu Raya, Wasilun menyampaikan inovasi Sinergisitas Layanan Masalah Kesejahteraan Disabilitas Berbasis Geospasial untuk Percepatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Inovasi ini bertujuan mewujudkan standar pedoman layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan tersusunnya keterpaduan data PMKS di bidang disabilitas dengan berbasis sistem informasi geospasial," kata Wasilun.
Adapun Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kubu Raya Rini Kurnia Solihat menjelaskan inovasi Sinergisitas Pelayanan Pengurusan Event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (SIAP PAK).
"Inovasi ini bertujuan memberikan kemudahan perizinan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui sinergi lintas sektor terkait," kata Rini.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya M. Ayub menyampaikan inovasi Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Optimalisasi Pusat Belajar Guru.
"Inovasi ini bertujuan agar satuan pendidikan di Kubu Raya lebih siap menerapkan Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan secara nasional pada tahun 2024 mendatang," terang Ayub.
Terakhir, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kubu Raya Dyah Tut Wuri Handayani, mengatakan inovasi tentang Peningkatan Kepedulian terhadap Kekerasan pada Anak Berbasis Peran Serta Masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mengapresiasi berbagai inovasi yang telah diterapkan. Menurutnya, para pejabat pimpinan tinggi pratama di Kubu Raya telah memahami porsi permasalahan dan tanggung jawab di masing-masing dinas, termasuk memahami tren perubahan global saat ini.
"Itu semua dituangkan di dalam tahapan-tahapan dan saya lihat sudah diimplementasikan bukan hanya jangka pendek, tapi juga untuk jangka panjang pun sudah digarap," kata Yusran.
Terkait hal itu, Yusran Anizam memastikan adanya dukungan penuh dari pemerintah kabupaten. Mulai dari terbitnya produk hukum yang memayungi inovasi-inovasi tersebut, upaya penguatan sumber daya manusia, dan dukungan perencanaan penganggaran untuk implementasi dari proyek-proyek perubahan itu.
"Tidak kalah penting adalah sinergi kepung bakul, bagaimana koordinasi dan sinkronisasinya. Kita tidak bisa bekerja sendiri, kalau hanya mengandalkan birokrasi yang ada, pasti tidak akan mampu menghadapi dinamika perubahan permasalahan dan sebagainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Melihat para pejabat Kubu Raya ini, saya merasa sedang melihat para pendekar yang tengah dan akan terus memperjuangkan Kubu Raya agar selalu menanjak. Ini luar biasa dan kami terharu melihat upaya dan rancangan inovasi yang telah membawa begitu banyak perubahan, sehingga dalam hal ini, kami mengapresiasi sekali dan ikut bangga," kata Erfi Muthmainah, saat menjadi penguji pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan Peserta PKN Tingkat II di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Timur di Surabaya, Rabu.
Sebanyak lima pejabat pimpinan tinggi pratama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tuntas mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) yang berlangsung selama empat bulan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Di tahap akhir pelatihan, para pejabat eselon II itu memaparkan implementasi dari inovasi yang telah digagas di perangkat daerah masing-masing.
Sejumlah inovasi itu pun mendapatkan apresiasi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI karena dinilai memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Erfi mengatakan, pada seminar tersebut, para pejabat pimpinan tinggi pratama Kubu Raya mampu menunjukkan bukti-bukti dari proyek perubahan instansi yang telah dilakukan, tidak hanya dalam narasi tapi juga dalam bentuk angka.
"Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan para pejabat pimpinan tinggi pratama Kubu Raya. Atas nama Lembaga Administrasi Negara RI, kami berterima kasih karena dari Kubu Raya ini sangat komitmen dan konsisten dengan pengembangan kompetensi para pejabat strukturalnya," tuturnya.
Kegiatan PKN diikuti lima pejabat eselon II Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Kelima pejabat tersebut yakni Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Rudy Fitriyanto, Kepala Dinas Sosial Wasilun, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Rini Kurnia Solihat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M. Ayub, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dyah Tut Wuri Handayani. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Rudy Fitriyanto menerangkan inovasi Gerakan Edukasi Inklusi Sosial Bersama Perpustakaan Kubu Raya (GEIS Baperkuy).
"Inovasi ini bertujuan memastikan bahwa semua warga Kubu Raya tanpa memandang perbedaan latar belakang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan kesempatan yang setara dalam kehidupan masyarakat," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kubu Raya, Wasilun menyampaikan inovasi Sinergisitas Layanan Masalah Kesejahteraan Disabilitas Berbasis Geospasial untuk Percepatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Inovasi ini bertujuan mewujudkan standar pedoman layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan tersusunnya keterpaduan data PMKS di bidang disabilitas dengan berbasis sistem informasi geospasial," kata Wasilun.
Adapun Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kubu Raya Rini Kurnia Solihat menjelaskan inovasi Sinergisitas Pelayanan Pengurusan Event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (SIAP PAK).
"Inovasi ini bertujuan memberikan kemudahan perizinan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui sinergi lintas sektor terkait," kata Rini.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya M. Ayub menyampaikan inovasi Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Optimalisasi Pusat Belajar Guru.
"Inovasi ini bertujuan agar satuan pendidikan di Kubu Raya lebih siap menerapkan Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan secara nasional pada tahun 2024 mendatang," terang Ayub.
Terakhir, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kubu Raya Dyah Tut Wuri Handayani, mengatakan inovasi tentang Peningkatan Kepedulian terhadap Kekerasan pada Anak Berbasis Peran Serta Masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mengapresiasi berbagai inovasi yang telah diterapkan. Menurutnya, para pejabat pimpinan tinggi pratama di Kubu Raya telah memahami porsi permasalahan dan tanggung jawab di masing-masing dinas, termasuk memahami tren perubahan global saat ini.
"Itu semua dituangkan di dalam tahapan-tahapan dan saya lihat sudah diimplementasikan bukan hanya jangka pendek, tapi juga untuk jangka panjang pun sudah digarap," kata Yusran.
Terkait hal itu, Yusran Anizam memastikan adanya dukungan penuh dari pemerintah kabupaten. Mulai dari terbitnya produk hukum yang memayungi inovasi-inovasi tersebut, upaya penguatan sumber daya manusia, dan dukungan perencanaan penganggaran untuk implementasi dari proyek-proyek perubahan itu.
"Tidak kalah penting adalah sinergi kepung bakul, bagaimana koordinasi dan sinkronisasinya. Kita tidak bisa bekerja sendiri, kalau hanya mengandalkan birokrasi yang ada, pasti tidak akan mampu menghadapi dinamika perubahan permasalahan dan sebagainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023