Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengatakan potensi pengembangan program Sistem Integrasi Sawit Sapi (Siska) di Kalbar mencapai 2,9 juta ekor sapi.
"Berdasarkan hasil analisis tim penyusun roadmap Siska Kalbar, potensi daya dukung lahan untuk integrasi Siska dengan kriteria sesuai dan sangat sesuai seluas 2.156.406 hektare dapat menampung hingga 2,9 juta ekor sapi baik yang dipelihara dengan pola ekstensif, intensif, maupun semiintensif," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa apabila provinsi menargetkan populasi 500 ribu ekor sapi potong di 2032, maka hanya 25 persen lahan kebun sawit yang diperlukan untuk menjadi tempat yang layak bagi berkembangnya sapi di Kalbar.
"Oleh karena itu, Siska menjadi program yang relevan untuk diimplementasikan di Kalbar dengan sumber daya yang tersedia di kebun sawit," ucap dia.
Ia menjelaskan program Siska dirancang, tidak semata memastikan bahwa kebun menjadi sumber pakan dan sumber kehidupan yang baik bagi ternak, tetapi juga memastikan bahwa sapi di kebun memberikan manfaat untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
"Siska adalah wujud dari integrasi dengan teknologi yang diharapkan mampu menjawab beberapa isu strategis dan permasalahan dalam implementasi integrasi sapi sawit," katanya.
Menurutnya, isu strategis dan permasalahan dalam implementasi integrasi sapi sawit di antara kerusakan lahan dan tanaman di kebun sawit, efisiensi perkebunan dan peternakan, produktivitas perkebunan dan peternakan, konflik sosial serta kesenjangan pendapatan dan pemerataan kesejahteraan.
"Ada juga isu emisi gas rumah kaca dan sumber pendapatan alternatif di saat perkebunan sawit tidak atau belum berproduksi," ucap dia.
Pihaknya mendorong dukungan dan kolaborasi multi pihak yang berada dalam siklus usaha integrasi ini mengambil peran mewujudkan implementasi integrasi sapi-sawit yang modern dalam bentuk Siska di Kalbar.
"Semoga Siska menjadi motivasi bagi seluruh pihak dan bentuk komitmen bahwa Siska merupakan pembuktian untuk menyejahterakan petani kelapa sawit dan peternak sapi, serta menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Kalbar," jelas dia.
Baca juga: Pemprov Kalbar perkuat perkebunan dan peternakan berkelanjutan melalui SISKA
Baca juga: Kalbar potensial kembangkan integrasi sawit sapi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Berdasarkan hasil analisis tim penyusun roadmap Siska Kalbar, potensi daya dukung lahan untuk integrasi Siska dengan kriteria sesuai dan sangat sesuai seluas 2.156.406 hektare dapat menampung hingga 2,9 juta ekor sapi baik yang dipelihara dengan pola ekstensif, intensif, maupun semiintensif," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa apabila provinsi menargetkan populasi 500 ribu ekor sapi potong di 2032, maka hanya 25 persen lahan kebun sawit yang diperlukan untuk menjadi tempat yang layak bagi berkembangnya sapi di Kalbar.
"Oleh karena itu, Siska menjadi program yang relevan untuk diimplementasikan di Kalbar dengan sumber daya yang tersedia di kebun sawit," ucap dia.
Ia menjelaskan program Siska dirancang, tidak semata memastikan bahwa kebun menjadi sumber pakan dan sumber kehidupan yang baik bagi ternak, tetapi juga memastikan bahwa sapi di kebun memberikan manfaat untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
"Siska adalah wujud dari integrasi dengan teknologi yang diharapkan mampu menjawab beberapa isu strategis dan permasalahan dalam implementasi integrasi sapi sawit," katanya.
Menurutnya, isu strategis dan permasalahan dalam implementasi integrasi sapi sawit di antara kerusakan lahan dan tanaman di kebun sawit, efisiensi perkebunan dan peternakan, produktivitas perkebunan dan peternakan, konflik sosial serta kesenjangan pendapatan dan pemerataan kesejahteraan.
"Ada juga isu emisi gas rumah kaca dan sumber pendapatan alternatif di saat perkebunan sawit tidak atau belum berproduksi," ucap dia.
Pihaknya mendorong dukungan dan kolaborasi multi pihak yang berada dalam siklus usaha integrasi ini mengambil peran mewujudkan implementasi integrasi sapi-sawit yang modern dalam bentuk Siska di Kalbar.
"Semoga Siska menjadi motivasi bagi seluruh pihak dan bentuk komitmen bahwa Siska merupakan pembuktian untuk menyejahterakan petani kelapa sawit dan peternak sapi, serta menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Kalbar," jelas dia.
Baca juga: Pemprov Kalbar perkuat perkebunan dan peternakan berkelanjutan melalui SISKA
Baca juga: Kalbar potensial kembangkan integrasi sawit sapi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023