Sekretaris Daerah Kalimantan Barat yang juga Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Harisson membuka Festival Seni Silat Budaya Kalbar Award sebagai upaya melestarikan budaya pencak silat di Kalbar.
"Setiap bangsa pasti memiliki warisan budaya yang dapat dibanggakan, termasuk Indonesia yang terdiri dari ribuan suku yang memiliki banyak warisan dari para leluhur baik berupa seni budaya, adat istiadat bahkan sampai pola hidup. Dan salah satu warisan bangsa Indonesia adalah pencak silat," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Menurutnya, sebagai warisan leluhur, pencak silat menjadi jati diri bangsa Indonesia dan sudah sepantasnya pencak silat diajarkan kepada seluruh warga masyarakat.
"Bahkan bila perlu sejak usia dini, serta kepada generasi muda penerus bangsa demi menjaga kelestarian pencak silat itu sendiri," tuturnya.
Harisson mengatakan, bangsa China bangga dengan seni bela diri kungfu, Jepang bangga dengan samurainya, sedangkan dunia Barat bangga dengan tinju, Thailand bangga dengan seni bela dirinya muay thai dan Indonesia harus bangga dengan pencak silat, karena sudah ditetapkan 7 aliran pencak silat yang dinobatkan sebagai warisan budaya non benda pada sidang ke 14 oleh PBB, di Bogota, Kolombia beberapa waktu yang lalu.
"Hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia kaya akan warisan leluhur yang patut dilestarikan. Pencak silat diharapkan dalam perkembangannya dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia baik dalam lingkup Regional maupun Internasional," katanya.
Dengan adanya Festival Seni Silat Budaya Kalbar Award ini, diharapkan menjadi wadah untuk memperkenalkan olahraga dan budaya ke masyarakat, juga sebagai ajang promosi serta silaturahmi antar perguruan silat, para pendekar dan pegiat pencak silat di Kalbar.
"Kedepannya kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk menyalurkan bakat dan bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan olahraga dan pergaulan olahraga internasional. Selain itu diharapkan menjadi sport tourism dengan selalu meningkatkan kualitas pelaksanaannya sehingga adanya kebanggaan tersendiri bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Harisson.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar Windy Prihastari mengutarakan dengan adanya Festival Seni Silat Budaya Kalbar Award ini diharapkan mampu mendorong upaya sport tourism ke Provinsi Kalbar.
"Semoga dengan adanya Festival ini dapat menarik sport tourism ke Kalbar. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 30 Juni hingga 1 Juli 2023 dan peserta yang mengikuti 196 orang dari 15 Perguruan Silat yang ada di Kalbar," katanya.
ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat dr.Harisson M.Kes., saat membuka Festival Seni Silat Budaya Kalbar Award, di Gedung Olahraga Bumi Khatulistiwa, Jum’at (30/6/2023).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Setiap bangsa pasti memiliki warisan budaya yang dapat dibanggakan, termasuk Indonesia yang terdiri dari ribuan suku yang memiliki banyak warisan dari para leluhur baik berupa seni budaya, adat istiadat bahkan sampai pola hidup. Dan salah satu warisan bangsa Indonesia adalah pencak silat," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Menurutnya, sebagai warisan leluhur, pencak silat menjadi jati diri bangsa Indonesia dan sudah sepantasnya pencak silat diajarkan kepada seluruh warga masyarakat.
"Bahkan bila perlu sejak usia dini, serta kepada generasi muda penerus bangsa demi menjaga kelestarian pencak silat itu sendiri," tuturnya.
Harisson mengatakan, bangsa China bangga dengan seni bela diri kungfu, Jepang bangga dengan samurainya, sedangkan dunia Barat bangga dengan tinju, Thailand bangga dengan seni bela dirinya muay thai dan Indonesia harus bangga dengan pencak silat, karena sudah ditetapkan 7 aliran pencak silat yang dinobatkan sebagai warisan budaya non benda pada sidang ke 14 oleh PBB, di Bogota, Kolombia beberapa waktu yang lalu.
"Hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia kaya akan warisan leluhur yang patut dilestarikan. Pencak silat diharapkan dalam perkembangannya dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia baik dalam lingkup Regional maupun Internasional," katanya.
Dengan adanya Festival Seni Silat Budaya Kalbar Award ini, diharapkan menjadi wadah untuk memperkenalkan olahraga dan budaya ke masyarakat, juga sebagai ajang promosi serta silaturahmi antar perguruan silat, para pendekar dan pegiat pencak silat di Kalbar.
"Kedepannya kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk menyalurkan bakat dan bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan olahraga dan pergaulan olahraga internasional. Selain itu diharapkan menjadi sport tourism dengan selalu meningkatkan kualitas pelaksanaannya sehingga adanya kebanggaan tersendiri bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Harisson.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar Windy Prihastari mengutarakan dengan adanya Festival Seni Silat Budaya Kalbar Award ini diharapkan mampu mendorong upaya sport tourism ke Provinsi Kalbar.
"Semoga dengan adanya Festival ini dapat menarik sport tourism ke Kalbar. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 30 Juni hingga 1 Juli 2023 dan peserta yang mengikuti 196 orang dari 15 Perguruan Silat yang ada di Kalbar," katanya.
ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat dr.Harisson M.Kes., saat membuka Festival Seni Silat Budaya Kalbar Award, di Gedung Olahraga Bumi Khatulistiwa, Jum’at (30/6/2023).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023