Model sekaligus presenter cantik Patricia Gouw menceritakan pengalamannya saat sempat diremehkan oleh orang terdekatnya semasa kecilnya dulu.

Saat ditemui dalam acara peluncuran produk kecantikan di Jakarta, Selasa, Patricia mengatakan dirinya bangga dengan dirinya saat ini. Dengan segala perjuangan dan perkataan orang lain yang meremehkannya, ia tidak takut untuk menampilkan dirinya yang percaya diri dan menjadi dirinya sendiri hingga saat ini.

“Hari ini aku berdiri di sini sebagai brand ambassador, memilih gue karena gue, yang dulunya itu dianggap flaws oleh orang tua gue,” kata Patricia.

Baca juga: 9 rekomendasi model abaya yang membuat tampilan makin cantik dan elegan

Flaws atau kekurangan yang dimaksud Patricia adalah gaya berbicaranya yang seperti transpuan dan sering sekali bercanda. Menurut orang tua Patricia, gayanya saat itu tidak cocok dengan dirinya karena stigma figur perempuan haruslah anggun dan tidak bersikap berlebihan.

Tidak hanya orang tuanya, teman-teman sekolahnya pun kerap memanggil Patricia dengan sebutan “Aming.” Ketika sekolah, Patricia memiliki postur tubuh kurus dan sedikit berotot pada lengannya, sehingga panggilan Aming yang merujuk pada salah satu komedian di Indonesia dialamatkan padanya.

Bukan tanpa sebab, Patricia dikenal aktif bermain basket semasa sekolahnya dulu, sehingga tubuhnya pun kurus karena olahraga yang dilakukannya. Ia pun sering beraktivitas di luar ruangan, sehingga kulitnya menjadi kecoklatan akibat terpapar sinar matahari.

Patricia pun mulai merawat dirinya hingga kini dikenal sebagai salah satu sosok publik populer di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, ia pun semakin percaya diri dan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi dirinya sendiri.

“Ternyata flaws gue bisa diterima oleh banyak orang dan akhirnya (mereka) memilih gue sebagai brand ambassador,” kata Patricia dengan haru.

Baca juga: Kualitas dan model kain tenun Kalbar semakin variatif
 

Halima Aden mengungkapkan bahwa dirinya berhenti dari dunia model karena alasan keyakinan.

Dilansir The Guardian, Jumat, Halima Aden mengaku bahwa dunia fesyen memaksanya untuk berkompromi dengan keyakinannya sebagai seorang muslim.

Aden dalam beberapa unggahan di akun media sosialnya kerap berbagi foto-foto yang menggambarkan saat ia merasa kehilangan kontak dengan dirinya sendiri, seperti kehilangan waktu untuk beribadah.

“Saya hanya bisa menyalahkan diri saya sendiri karena lebih memperhatikan peluang daripada apa yang sebenarnya dipertaruhkan," tulis Halima Aden dalam unggahan Instagram Stories.

Di unggahan lain, Aden berbicara tentang perasaan yang muncul dari menjadi minoritas dalam minoritas, serta menyoroti soal kurangnya penata gaya wanita muslim. Dia mengatakan bahwa hal ini menyebabkan sangat sedikit pemahaman tentang hijab dalam industri fesyen. Baca selengkapnya: Halima Aden pamit dari dunia model karena alasan keyakinan
 

Pewarta: Vinny Shoffa Salma

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023