Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menerima kunjungan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Setphen Scott di Jakarta, Selasa sore (8/8).

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, pertemuan tersebut membahas praktik transformasi digital yang dilakukan Australia dan Indonesia dalam mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

"Kami sangat senang atas kunjungan Pak Scott ke kantor ini. Kami sampaikan bahwa Indonesia sedang mengembangkan satu hal yang sangat strategis, yaitu SPBE. Transformasi digital ini akan menjadi dasar untuk mengefisiensikan berbagai pelayanan publik," kata Azwar Anas.

Anas berharap pertemuan itu mampu membagikan praktik transformasi digital yang dilakukan Australia. Apalagi, Negeri Kanguru itu telah ada portal pelayanan publik terpadu yang disebut MyGov.

"Kami melihat bagaimana Australia dengan govtech-nya (teknologi pemerintahan) yang disebut MyGov dapat membantu mempermudah masyarakat. Praktik seperti inilah yang kami kerjakan bersama-sama dengan Perum Peruri, mengembangkan SPBE yang mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan publik," jelas Anas.


Sementara itu, Stephen Scott mengatakan Australia sangat terbuka untuk menjalin kerja sama soal digitalisasi. Dia menceritakan bahwa transformasi digital di negaranya melalui portal MyGov tentu tidak selalu mulus. Meski demikian, lanjutnya, ada tantangan seperti ego sektoral yang harus diselesaikan.

"Transformasi digital sangat penting. Ini kami lakukan lewat MyGov. Kami berterima kasih atas undangan Pak Menteri (Azwar Anas). Kami senang atas diskusi yang sangat menarik," kata Scott.

Dia juga mengapresiasi transformasi digital di Indonesia. Menurut Scott, digitalisasi  signifikan untuk publik dan upaya Indonesia lewat SPBE telah berada di jalur yang tepat.

Turut hadir dalam pertemuan itu dari Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia ialah First Secretary Economic Governance Daniel Schuurman dan Program Manager Economic Governance Nindy Silvie.

Sementara itu, turut mendampingi Azwar Anas ialah Sekretaris Kemenpan RB Rini Widyantini, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Nanik Murwati, Staf Khusus Menpan RB Bidang Inovasi Pemerintahan M. Eri Irawan, Staf Khusus Menpan RB Bidang Organisasi, Aparatur, dan Kepegawaian Donny Adityawarman, Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Cahyono Tri Birowo, serta Plt. Kepala Biro Manajemen Kinerja dan Kerja Sama Ronald Andrea Annas.
 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menantang anak-anak muda ahli IT Indonesia untuk bisa membereskan 27 ribu aplikasi pemerintahan yang ada.

"Ternyata kita punya 27 ribu aplikasi seluruh pemerintahan ini. Itu punya berapa banyak vendor itu. Sekarang, saya katakan, banyak adik-adik yang muda, yang dari ahli IT, ayo tunjukkan kau ini orang Indonesia hebat, satukan ini," tantangnya dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Luhut meyakini anak bangsa bisa melakukannya tanpa perlu biaya yang tinggi. Ia mencontohkan aplikasi PeduliLindungi yang sukses dikembangkan saat pandemi lalu.

"Saya diberitahu Pak Anas (Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas) di Indonesia ini banyak anak muda hebat-hebat yang membuat aplikasi-aplikasi di kementerian, lembaga, pemda dan sebagainya. Ayo Anda bekerja. Tidak pakai uang-uang mahal-mahal semua itu dan saya yakin bisa. Haqqul yaqin karena pengalaman di Covid-19 kemarin," katanya.

Luhut juga menekankan digitalisasi merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia untuk menjadi negara maju selain dengan hilirisasi, dana desa dan harga komoditas.

Ia mencontohkan kesuksesan e-katalog atau katalog elektronik yang dikembangkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).Baca berita selengkapnya: Ahli IT Indonesia ditantang bereskan 27 ribu aplikasi pemerintah



 

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023