Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memimpin 12 pertemuan selama Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) di Jakarta pada 5-7 September.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa selain memimpin KTT ke-43 ASEAN, baik dalam format pleno maupun pengkajian (retreat), Jokowi juga akan memimpin seluruh pertemuan dengan negara-negara mitra ASEAN.

Pertemuan-pertemuan tersebut, yaitu KTT ke-26 ASEAN-China, KTT ke-24 ASEAN-Republik Korea, KTT ke-26 ASEAN-Jepang, dan KTT ke-11 ASEAN-Amerika Serikat.

Presiden juga akan memimpin KTT ASEAN-Kanada, KTT ke-26 ASEAN Plus Tiga, KTT ke-20 ASEAN-India, KTT ke-3 ASEAN-Australia, KTT ke-13 ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan KTT ke-18 Asia Timur (EAS).

KTT Asia Timur terdiri dari 18 negara peserta, termasuk 10 negara anggota ASEAN, dan Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Federasi Rusia, dan Amerika Serikat.

“Presiden juga akan memimpin kegiatan non-persidangan, seperti pembukaan Forum ASEAN Indo-Pasifik, jamuan makan malam, upacara penutupan, dan penyerahan keketuaan ASEAN kepada Laos,” kata Sidharto.

Sidharto menyebut akan ada 27 pemimpin negara dan atau organisasi internasional yang diperkirakan hadir dalam KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, termasuk 18 pemimpin negara peserta EAS, pemimpin Pacific Island Forum (PIF), Perdana Menteri Kanada, dan Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Dia menambahkan bahwa semua dokumen akhir terkait KTT ASEAN hingga saat ini masih dalam tahap pembahasan dan proses negosiasi yang intensif.
 


Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan bahwa Indonesia berharap layanan pembayaran digital Quick Response (QR) Code dapat diperluas tidak hanya di antara negara anggota ASEAN, tetapi juga negara-negara di Indo-Pasifik.

Pada sebuah diskusi dalam rangkaian peringatan HUT ke-56 ASEAN di Jakarta, Selasa, Arsjad mengatakan bahwa transaksi QR Code merupakan salah satu prioritas ASEAN-BAC pada bidang transformasi digital.

“ASEAN-BAC bekerja mempromosikan pembayaran digital lintas batas yang bertujuan menghubungkan pembayaran dan UMKM di seluruh ASEAN. Kami ingin memperluas ini ke lebih banyak negara Indo-Pasifik,” ujar dia.Baca berita selengkapnya di: Indonesia harap pembayaran QR Code diperluas

 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023