Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan perlunya menanamkan rasa cinta anak-anak terhadap seni budaya sebagai wadah untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

"Dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat dirasakan oleh anak dan remaja, maka kita perlu menanamkan dan menumbuhkan rasa kecintaan akan kekayaan warisan budaya nusantara yang begitu beragam kepada anak-anak kita," katanya dalam taklimat media di Jakarta, Minggu.

Dikatakannya, pesatnya perkembangan teknologi, informasi, dan globalisasi, tidak akan berdampak negatif bila anak terlibat dan berkiprah dalam kegiatan seni budaya, dan bahkan menjadikan seni budaya sebagai wahana utama tumbuh kembang yang konstruktif.

Salah satu bentuk menanamkan rasa kecintaan anak adalah melalui kegiatan budaya seni tari dan musik tradisional yang sarat akan makna dan kearifan lokal budaya Indonesia.

Menurut dia pergelaran seni dan budaya, khususnya pertunjukan tarian tradisional, merupakan kegiatan positif karena anak secara langsung mendekat dan melekat pada nilai-nilai budaya dan cita rasa seni.

Ia meyakini bahwa budaya nusantara akan kokoh berdiri bila kegiatan seni budaya, seni tari, dan musik tradisional terus dihidupkan di semua segi kehidupan anak.

"Sekaligus kegiatan seni budaya merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak anak dalam pemanfaatan waktu luang-nya terutama di luar waktu sekolah dan di luar rumah," katanya.

Pihaknya pun menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan "Tunjukkan Indonesiamu: Pagelaran Kolosal 17 Tarian Tradisional Indonesia" yang diselenggarakan Yayasan Belantara Budaya Indonesia sebagai salah satu bentuk kecintaan dan kebanggaan akan keragaman, kekayaan, serta warisan budaya nusantara, demikian Bintang Puspayoga.
 

Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat berupaya melestarikan dan menjaga alat musik tradisional ginggong sebagai kearifan lokal dan budaya daerah yang harus dipertahankan.

"Apa pun bentuk dan jenisnya yang menjadi karya budaya lokal adalah sudah menjadi kewajiban kita untuk tetap mempertahankan dan tetap melestarikannya. Untuk ke depannya bagaimana budaya lokal yang ada di setiap daerah untuk bisa dijadikan sebagai bahan ajar bagi guru," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono, saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa alat musik ginggong yang ada di Kecamatan Seluas merupakan alat musik tradisional suku dayak Bakati Rara. Alat musik ginggong tidak digunakan untuk upacara adat atau upacara pengobatan lainnya, tapi indentik digunakan sebagai alat musik penghibur hati seseorang yang sedang rindu atau yang ditinggal oleh orang yang dikasihi.Baca berita selengkapnya: Bengkayang berupaya lestarikan alat musik tradisional ginggong



 

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023