Rektor Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1,5 MWp yang merupakan pembangkit energi terbarukan terbesar di sektor pendidikan di Indonesia.
"PLTS ini hadir atas dukungan pihak-pihak terkait yakni BUMN dan mitra strategisnya, PT Wijaya Karya, SUN Energy bersama dengan PT PLN dalam mewujudkan komitmen dan inisiatif Untan di tengah momentum Indonesia dalam proses transisi energi, " ujar Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa hadirnya PLTS sebagai upaya pemanfaatan potensi energi surya karena Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang dilimpahi sinar matahari dengan intensitas radiasi matahari yang tinggi
Kota Pontianak, sebagai wilayah yang dilewati garis khatulistiwa memiliki intensitas matahari lebih tinggi, sekitar 3,96 – 4,90 kWh/m2 per hari.
"Hal itu memberikan gambaran bahwa pemanfaatan sumber energi surya dapat diaplikasikan dengan maksimal, baik pada skala kecil di perumahan hingga skala besar pada sektor industri, komersial, maupun gedung atau bangunan besar lainnya yang memiliki kebutuhan energi listrik tinggi," jelas dia.
Ia menambahkan PLTS berdaya 1,5 MWp yang dipasang di atas tanah seluas 1,5 hektare ini memecahkan rekor PLTS terbesar pada sektor pendidikan di Indonesia yang sebelumnya dipegang di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sejak tahun 2021 dengan daya 1 MWp.
Kehadiran PLTS di Universitas Tanjungpura yang diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1.786,980 kWh setiap tahunnya ini diharapkan mampu menjadi contoh pemanfaatan potensi energi surya di Pulau Kalimantan, sehingga mampu meningkatkan angka penetrasi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia sesuai dengan target pemerintah sebesar 23 persen di pada 2025.
Menurutnya, ke depan PLTS yang telah terinstal akan menjadi pusat riset dan pengembangan SDM yang akan didukung oleh kehadiran Program Studi Energi Baru Terbarukan di Untan Pontianak.
"Tidak hanya itu, kehadiran PLTS akan menjadi pusat riset EBT antar perguruan tinggi di Kalimantan. Sehingga perguruan tinggi dapat mengambil peran sebagai katalis dan membentuk ekosistem dalam pemenuhan SDM berkaitan dengan kebutuhan industri EBT,” kata dia.
Peresmian PLTS Universitas Tanjungpura turut dihadiri oleh Kepala Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Kemdikbud RI, Muhammad Akbar; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman; Rektor Untan, Garuda Wiko; Jajaran Direksi Perusahaan BUMN, PT PLN (Persero) dan PT Wijaya Karya Industri Energi; serta Deputy CEO SUN Energy, Dion Jefferson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"PLTS ini hadir atas dukungan pihak-pihak terkait yakni BUMN dan mitra strategisnya, PT Wijaya Karya, SUN Energy bersama dengan PT PLN dalam mewujudkan komitmen dan inisiatif Untan di tengah momentum Indonesia dalam proses transisi energi, " ujar Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa hadirnya PLTS sebagai upaya pemanfaatan potensi energi surya karena Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang dilimpahi sinar matahari dengan intensitas radiasi matahari yang tinggi
Kota Pontianak, sebagai wilayah yang dilewati garis khatulistiwa memiliki intensitas matahari lebih tinggi, sekitar 3,96 – 4,90 kWh/m2 per hari.
"Hal itu memberikan gambaran bahwa pemanfaatan sumber energi surya dapat diaplikasikan dengan maksimal, baik pada skala kecil di perumahan hingga skala besar pada sektor industri, komersial, maupun gedung atau bangunan besar lainnya yang memiliki kebutuhan energi listrik tinggi," jelas dia.
Ia menambahkan PLTS berdaya 1,5 MWp yang dipasang di atas tanah seluas 1,5 hektare ini memecahkan rekor PLTS terbesar pada sektor pendidikan di Indonesia yang sebelumnya dipegang di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sejak tahun 2021 dengan daya 1 MWp.
Kehadiran PLTS di Universitas Tanjungpura yang diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1.786,980 kWh setiap tahunnya ini diharapkan mampu menjadi contoh pemanfaatan potensi energi surya di Pulau Kalimantan, sehingga mampu meningkatkan angka penetrasi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia sesuai dengan target pemerintah sebesar 23 persen di pada 2025.
Menurutnya, ke depan PLTS yang telah terinstal akan menjadi pusat riset dan pengembangan SDM yang akan didukung oleh kehadiran Program Studi Energi Baru Terbarukan di Untan Pontianak.
"Tidak hanya itu, kehadiran PLTS akan menjadi pusat riset EBT antar perguruan tinggi di Kalimantan. Sehingga perguruan tinggi dapat mengambil peran sebagai katalis dan membentuk ekosistem dalam pemenuhan SDM berkaitan dengan kebutuhan industri EBT,” kata dia.
Peresmian PLTS Universitas Tanjungpura turut dihadiri oleh Kepala Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Kemdikbud RI, Muhammad Akbar; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman; Rektor Untan, Garuda Wiko; Jajaran Direksi Perusahaan BUMN, PT PLN (Persero) dan PT Wijaya Karya Industri Energi; serta Deputy CEO SUN Energy, Dion Jefferson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023