Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan pentingnya edukasi sejak dini kepada ibu hamil dan menyusui untuk mencegah kasus stunting pada anak yang diharapkan dapat diperkuat dengan program Polri Presisi Peduli Stunting.
"Kami mengapresiasi kepedulian Polri untuk membantu penanganan stunting, karena untuk mengatasi permasalahan ini memang diperlukan kolaborasi bersama," kata Sutarmidji usai meninjau posko Polri Presisi Peduli Stunting melalui penanganan permasalahan gizi terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak stunting di Gedung Medik Sentral Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak, Jumat.
Menurutnya, kegiatan Polri Presisi Peduli Stunting merupakan salah satu langkah oleh Polri dalam penanganan stunting dengan melakukan pemantauan gizi dan memberi edukasi terhadap ibu hamil serta ibu menyusui agar terhindar dari stunting.
"Seperti kita ketahui, permasalahan stunting harus sudah dipantau sejak masih di dalam kandungan dengan kondisi berat badan janin apakah dalam angka normal, atau di bawah dari angka normal," tuturnya.
Selain pemantauan, Polri Presisi Peduli Stunting juga memberikan edukasi kepada para ibu hamil terkait pola makan serta pola asuh anak.
"Yang harusnya anak tidak boleh makan ini tidak boleh makan itu, disini edukasi yang dilakukan oleh Polri. Mengedukasi perilaku, perilaku ibu dan keluarga yang mulai dari sejak hamil sampai melahirkan," katanya.
Dia juga menghimbau untuk turut aktif dan peduli dalam memberikan gizi yang cukup bagi ibu hamil apabila terpantau berat janinnya di bawah rata rata.
"Ada yang hamil sudah beberapa bulan berat anaknya baru 1,7kg, ini kan perlu diberi asupan, jangan dibiarkan, sehingga nanti lahirnya itu minimal 2,5kg," kata Sutarmidji.
Dia menambahkan, perilaku dari orang tua dan keluarga juga harus di edukasi, dengan memberikan anak makanan dengan gizi yang cukup, serta rutin memeriksakan kesehatan dan perkembangan anak.
"Yang dilakukan sekarang untuk penanganan stunting ini bukan sasaran langsung ke kebutuhan mereka, tetapi perilaku dari orang tua yang anaknya stunting itu yang perlu diperbaiki. Mengajak mereka untuk lebih aktif dan lebih peduli terhadap tumbuh kembang anaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kami mengapresiasi kepedulian Polri untuk membantu penanganan stunting, karena untuk mengatasi permasalahan ini memang diperlukan kolaborasi bersama," kata Sutarmidji usai meninjau posko Polri Presisi Peduli Stunting melalui penanganan permasalahan gizi terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak stunting di Gedung Medik Sentral Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak, Jumat.
Menurutnya, kegiatan Polri Presisi Peduli Stunting merupakan salah satu langkah oleh Polri dalam penanganan stunting dengan melakukan pemantauan gizi dan memberi edukasi terhadap ibu hamil serta ibu menyusui agar terhindar dari stunting.
"Seperti kita ketahui, permasalahan stunting harus sudah dipantau sejak masih di dalam kandungan dengan kondisi berat badan janin apakah dalam angka normal, atau di bawah dari angka normal," tuturnya.
Selain pemantauan, Polri Presisi Peduli Stunting juga memberikan edukasi kepada para ibu hamil terkait pola makan serta pola asuh anak.
"Yang harusnya anak tidak boleh makan ini tidak boleh makan itu, disini edukasi yang dilakukan oleh Polri. Mengedukasi perilaku, perilaku ibu dan keluarga yang mulai dari sejak hamil sampai melahirkan," katanya.
Dia juga menghimbau untuk turut aktif dan peduli dalam memberikan gizi yang cukup bagi ibu hamil apabila terpantau berat janinnya di bawah rata rata.
"Ada yang hamil sudah beberapa bulan berat anaknya baru 1,7kg, ini kan perlu diberi asupan, jangan dibiarkan, sehingga nanti lahirnya itu minimal 2,5kg," kata Sutarmidji.
Dia menambahkan, perilaku dari orang tua dan keluarga juga harus di edukasi, dengan memberikan anak makanan dengan gizi yang cukup, serta rutin memeriksakan kesehatan dan perkembangan anak.
"Yang dilakukan sekarang untuk penanganan stunting ini bukan sasaran langsung ke kebutuhan mereka, tetapi perilaku dari orang tua yang anaknya stunting itu yang perlu diperbaiki. Mengajak mereka untuk lebih aktif dan lebih peduli terhadap tumbuh kembang anaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023