Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat M.S. Budi mengatakan bahwa kepercayaan masyarakat menjadi alat penting untuk meminimalkan konflik saat pemilu.
"Kalau simbiosis dan potret komunikasi praktis berbagai pihak bisa difasilitasi dengan baik, penyelenggaranya dapat dipercaya, baik Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun KPU, kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara pemilu menjadi alat penting untuk meminimalisasi berbagai konflik di tengah-tengah masyarakat," kata M.S. Budi di Pontianak, Jumat.
Ditegaskan pula bahwa semua jenis potensi konflik harus diredam bersama-sama untuk hadapi Pemilu 2024.
"Ada potensi konflik, ada potensi bencana alam, ada kemungkinan titik api pemilu, semua model titik api yang memungkinkan potret hubungan publik yang buruk itu harus diredam bersama-sama," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, titik api pada perhelatan pemilu juga harus diredam oleh tokoh masyarakat, baik itu politikus maupun pihak-pihak terkait.
"Adapun tokoh-tokoh adat yang merepresentasikan berbagai tokoh di masyarakat Kalbar, tokoh-tokoh pemuda yang saya kira irisan-irisan komunikasinya itu yang mesti diberi ruang," kata dia.
Dikatakan pula bahwa media sebagai bagian penting dalam hal ini juga harus bisa memilah tokoh yang layak untuk tampilkan.
"Mana sebetulnya tokoh yang menyejukkan, mana tokoh yang tidak layak diberikan tempat karena justru akan menunjukkan satu potret komunikasi yang sesungguhnya tidak layak dihadirkan di ruang publik," ucap Budi.
Ditekankan pula bahwa hal tersebut merupakan bagian penting yang harus disorot oleh media.
Dengan demikian, kata dia, media menjadi bagian penting untuk menciptakan integrasi bangsa. Dalam hal ini, pihaknya berada di posisi yang sejalan bersama Bawaslu dan aparat keamanan di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kalau simbiosis dan potret komunikasi praktis berbagai pihak bisa difasilitasi dengan baik, penyelenggaranya dapat dipercaya, baik Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun KPU, kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara pemilu menjadi alat penting untuk meminimalisasi berbagai konflik di tengah-tengah masyarakat," kata M.S. Budi di Pontianak, Jumat.
Ditegaskan pula bahwa semua jenis potensi konflik harus diredam bersama-sama untuk hadapi Pemilu 2024.
"Ada potensi konflik, ada potensi bencana alam, ada kemungkinan titik api pemilu, semua model titik api yang memungkinkan potret hubungan publik yang buruk itu harus diredam bersama-sama," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, titik api pada perhelatan pemilu juga harus diredam oleh tokoh masyarakat, baik itu politikus maupun pihak-pihak terkait.
"Adapun tokoh-tokoh adat yang merepresentasikan berbagai tokoh di masyarakat Kalbar, tokoh-tokoh pemuda yang saya kira irisan-irisan komunikasinya itu yang mesti diberi ruang," kata dia.
Dikatakan pula bahwa media sebagai bagian penting dalam hal ini juga harus bisa memilah tokoh yang layak untuk tampilkan.
"Mana sebetulnya tokoh yang menyejukkan, mana tokoh yang tidak layak diberikan tempat karena justru akan menunjukkan satu potret komunikasi yang sesungguhnya tidak layak dihadirkan di ruang publik," ucap Budi.
Ditekankan pula bahwa hal tersebut merupakan bagian penting yang harus disorot oleh media.
Dengan demikian, kata dia, media menjadi bagian penting untuk menciptakan integrasi bangsa. Dalam hal ini, pihaknya berada di posisi yang sejalan bersama Bawaslu dan aparat keamanan di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023