Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat berkomitmen untuk berupaya mewujudkan eradikasi frambusia untuk menghilangkan penyakit frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan nasional.

"Langkah pertama dimulai dengan penandatanganan komitmen oleh seluruh instansi lintas sektor," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Saptiko di Pontianak, Jumat.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengajak para camat dan lurah untuk memberikan sosialisasi kepada warga terkait penyakit frambusia. Nantinya, seluruh masyarakat akan melewati proses skrining pemeriksaan oleh tenaga kesehatan.

"Ini penting karena informasi penyakit di suatu wilayah akan menjadi pertimbangan pelancong domestik maupun internasional untuk datang ke wilayah tersebut," kata dia.

Menurutnya, status bebasnya Kota Pontianak dari frambusia tentu menguntungkan bagi pendapatan daerah. Sebelum eradikasi frambusia, sejak 2014, Kota Pontianak sudah bebas dari penyakit malaria.

"Di apotik obat malaria sudah tidak ada, dulu banyak sekali. Nah di 2023 ini, minggu depan kita akan kedatangan penilai dari Kementerian Kesehatan untuk menilai apakah kita sudah bisa diberikan sertifikat bebas frambusia," sebutnya.

Sejauh ini, tidak menemukan kasus penyakit frambusia di Kota Pontianak. Saptiko optimistis daerah itu  mampu mewujudkan eradikasi frambusia.

"Mungkin juga mereka (Kemenkes RI) akan ke masyarakat langsung untuk menanyakan upaya apa yang sudah kita lakukan. Memang sampai sekarang kita tidak menemukan frambusia," tutupnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023