Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus berupaya meningkatkan literasi warga sekolah tentang gizi dan mencegah terjadinya anemia melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2023.

“Masih tingginya kasus anemia yang merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dialami semua kelompok umur. Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2023 ini di antara solusinya untuk meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya tablet tambah darah,” ujar Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis saat dihubungi di Bengkayang, Senin.

Menurutnya, kasus anemia perlu menjadi perhatian semua pihak. Ia berharap dengan ada gerakan pemahaman masyarakat terutama pelajar bisa meningkat.

"Sehingga kasus anemia di tengah masyarakat bisa ditekan. Kami minta kepada peserta didik dan para guru di Bengkayang untuk bisa menjaga dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi," ajak dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Heru Pujiono mengatakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2023 di Bengkayang dipusatkan di SMP Negeri 1 Bengkayang.

Untuk rangkaian kegiatan dimulai dengan senam bersama, makan buah, minum tablet tambah darah, penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan hemoglobin pada remaja putri.

"Kegiatan Aksi Bergizi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran sejak dini kepada masyarakat, khususnya remaja usia sekolah lanjutan akan pentingnya mempraktikkan perilaku hidup sehat dan minum tablet tambah darah secara rutin dan terjadwal,"' jelas dia.

Menurutnya, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.

Berdasarkan dari Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8 persen dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32 persen. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.

"Hasil Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa proporsi remaja putri yang memperoleh tablet tambah darah dalam 12 bulan terakhir di sekolah sebesar 76,2 persen, tetapi hanya 1,4 persen yang mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran," papar dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023