Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua (BBKSDA) Papua menyiagakan sumber daya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah konservasi.

Kepala Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam BBKSDA Papua Yulius Palita saat dihubungi dari Jayapura, Rabu, mengatakan bahwa BBKSDA menyiagakan tim petugas untuk menangani kebakaran di hutan konservasi maupun hutan lindung.

Selain itu, dia mengatakan, BBKSDA Papua memberikan penyuluhan kepada warga yang tinggal di dekat hutan konservasi maupun hutan lindung mengenai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Tentang tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Papua, Yulius menjelaskan, "Saya dapat katakan kalau di selatan itu umum terjadi kebakaran-kebakaran yang besar, tapi kalau di wilayah utara ekosistemnya campuran, jenis vegetasinya banyak, itu jarang kita jumpai."

"Terkecuali di wilayah Sentani, banyak alang-alang, pinggiran Cycloop, bisa saja terjadi kebakaran, tetapi tidak sampai seluas kebakaran yang terjadi di Merauke atau Bromo," ia menambahkan.

Dia menyampaikan bahwa kebakaran pernah terjadi di daerah pinggiran Cagar Alam Pegunungan Cycloop dengan luas area terdampak satu hingga dua hektare.

"Tidak pernah terjadi kebakaran yang besar karena ekosistem yang berada di kawasan-kawasan tersebut berbeda dengan daerah lainnya, tidak cepat menyulut kebakaran," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri mengatakan bahwa dinas berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait lain dalam menangani kebakaran hutan dan lahan.

Menurut dia, Dinas Lingkungan Hidup juga menjalin komunikasi dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan dalam menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan.

 Ratusan guru di Kalimantan dan Papua berpartisipasi dalam lokakarya virtual edukasi pencegahan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang diselenggarakan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food. Ini merupakan lokakarya kedua di mana kegiatan serupa diselenggarakan perusahaan bersama 200 guru dari enam provinsi di Sumatera pada akhir Juli lalu.

"Lokakarya virtual edukasi pencegahan Karhutla merupakan tindak lanjut dari peluncuran buku cerita Rumbun dan Sahabat Rimba pada awal 2020. Tujuannya adalah agar anak-anak memahami dampak karhutla dan cara pencegahannya melalui proses edukasi yang menarik dan menyenangkan. Dan, setelah sukses dengan lokakarya virtual edukasi pencegahan Karhutla pertama di Sumatera. Kami ingin memperluas dan memberikan kesempatan yang sama kepada para guru di Kalimantan dan Papua," kata Agus Purnomo, Managing Director Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food, Senin.

Agus mengatakan dari kegiatan ini diharapkan, anak-anak dari ujung Barat dan Timur Indonesia dapat memahami pentingnya mencegah Karhutla dengan cara yang menarik dan menyenangkan, sehingga kelak ketika anak-anak itu dewasa, kejadian Karhutla dapat dihindari.Baca juga: Ratusan guru Kalimantan dan Papua ikuti lokakarya virtual edukasi pencegahan Karhutla

Pewarta: Yudhi Efendi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023