Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono mengatakan sumur bor bisa menjadi solusi untuk mengatasi kekeringan lahan padi sebagai dampak musim kemarau.

"Informasi persoalan lahan kering saat kondisi kemarau telah kami terima seperti aspirasi kelompok tani di Desa Serunai, Kecamatan Salatiga. Mereka terkendala air saat musim kemarau tiba. Nah itu tentu perlu solusi seperti sumur bor, " ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.

Pada tahap awal ia berharap partisipasi semua pihak termasuk kepala desa, gapoktan, poktan untuk mencari titik untuk membuat sumur bor tersebut.

Ia berjanji akan membangun sejumlah sumur bor di titik lahan pertanian tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sambas.

"Saya berupaya untuk membuat sumur bor tanpa menggunakan dana pemerintah. Saya mencoba mencari donatur seperti pembangunan jembatan berkemajuan non APBD," katanya.

Ia mengatakan selain meminta kerja sama kelompok tani atau poktan dan gapoktan agar segera menentukan di mana titik-titik yang ada sumber air juga meminta komitmen pembangunan sumur bor kelak dikerjakan dengan gotong - royong.

"Ini harus dikerjakan dengan gotong royong. Kita membangun bersama, dengan prinsip dari rakyat, untuk rakyat, kembali kepada rakyat. Saya atensi para petani sebab saya pun dulu juga merasakan jadi petani saya meminta apa pun itu harus kita jalani dengan sabar bersyukur," harapnya

Terkait capai tanam padi di Kabupaten Sambas, berdasarkan data Sistem Informasi Penguatan Data Pangan Strategis dan Bantuan Pemerintah, Kementan RI, periode Oktober 2022 - Juli 2023 seluas 56.550 hektare. Sedangkan untuk di Provinsi Kalimantan Barat sendiri sudah mencapai 268.545 hektare.

Sementara itu untuk produksi padi di Kabupaten Sambas Januari - Agustus 2023 sebesar 168.431 ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan produksi padi di Provinsi Kalimantan Barat dari Januari - Agustus 2023 sebesar 896. 626 ton GKG.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023