Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama sejumlah instansi melakukan evaluasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi itu, agar penanganan lebih baik ke depan.
"Dengan evaluasi ini, kita tentu berharap penanganan dan pencegahan karhutla di Kalbar bisa lebih baik dan lebih cermat ke depan," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson di Pontianak, Kalbar, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Harisson memaparkan berdasarkan laporan dari BMKG bahwa Kalbar dari bulan Juni sampai dengan November Tahun 2023 terdampak el nino yang mengakibatkan pengurangan curah hujan sehingga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta dampak kekeringan lainnya.
"Diperkirakan el nino yang akan terjadi sampai ke kategori moderat hingga kuat. Perkiraan pada bulan Agustus sampai dengan September 2023, dominan curah hujan kategori rendah. Saya mendapatkan laporan dari Ibu Erika BMKG bahwa pada tanggal 19 September sebaran titik panas kita itu nol, jadi kalau Pak Kepala BNPB hari ini berkunjung ke Kalbar, udaranya segar," tuturnya.
Masih terkait laporan tersebut bahwa pada tanggal 20-21 September 2023 akan terjadi hujan merata di Kalbar dan pada tanggal 22-26 hanya sebagian wilayah Kalbar yang akan hujan ringan sampai sedang.
"Jadi dua hari ke depan ini udara kami relatif baik. Namun nanti tanggal 22-26 September, kami kembali harus waspada bahwa di Kalbar akan mudah terjadi karhutla di sebagian besar wilayah Kalbar," katanya.
Dirinya menyebut ada 322 desa di Kalbar yang memiliki titik rawan karhutla paling tinggi yakni di Kabupaten Ketapang, Sintang dan Bengkayang. Dia juga menceritakan pengalaman bersama Panglima TNI dalam memadamkan titik api di Kabupaten Mempawah.
"Pada tanggal 23 Agustus 2023, Bapak Panglima TNI juga melakukan kunjungan kerja ke Kalbar. Kami mencoba ke Mempawah dengan helikopter, memadamkan titik api di sana dan memang tidak semudah yang dibayangkan. Artinya ada titik api yang sudah disemprot dan lahannya itu sudah menjadi bubur, tapi begitu kita tinggalkan 15 menit kemudian berasap lagi," kata Harisson.
Dia menambahkan bahwa Kalbar memiliki luas lahan gambut sekitar 20 persen dari 2,8 juta hektare dari 14 juta luas wilayah Kalbar.
"Kedalaman lahan gambut di Kalbar ini 14 sampai dengan 20 meter," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Dengan evaluasi ini, kita tentu berharap penanganan dan pencegahan karhutla di Kalbar bisa lebih baik dan lebih cermat ke depan," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson di Pontianak, Kalbar, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Harisson memaparkan berdasarkan laporan dari BMKG bahwa Kalbar dari bulan Juni sampai dengan November Tahun 2023 terdampak el nino yang mengakibatkan pengurangan curah hujan sehingga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta dampak kekeringan lainnya.
"Diperkirakan el nino yang akan terjadi sampai ke kategori moderat hingga kuat. Perkiraan pada bulan Agustus sampai dengan September 2023, dominan curah hujan kategori rendah. Saya mendapatkan laporan dari Ibu Erika BMKG bahwa pada tanggal 19 September sebaran titik panas kita itu nol, jadi kalau Pak Kepala BNPB hari ini berkunjung ke Kalbar, udaranya segar," tuturnya.
Masih terkait laporan tersebut bahwa pada tanggal 20-21 September 2023 akan terjadi hujan merata di Kalbar dan pada tanggal 22-26 hanya sebagian wilayah Kalbar yang akan hujan ringan sampai sedang.
"Jadi dua hari ke depan ini udara kami relatif baik. Namun nanti tanggal 22-26 September, kami kembali harus waspada bahwa di Kalbar akan mudah terjadi karhutla di sebagian besar wilayah Kalbar," katanya.
Dirinya menyebut ada 322 desa di Kalbar yang memiliki titik rawan karhutla paling tinggi yakni di Kabupaten Ketapang, Sintang dan Bengkayang. Dia juga menceritakan pengalaman bersama Panglima TNI dalam memadamkan titik api di Kabupaten Mempawah.
"Pada tanggal 23 Agustus 2023, Bapak Panglima TNI juga melakukan kunjungan kerja ke Kalbar. Kami mencoba ke Mempawah dengan helikopter, memadamkan titik api di sana dan memang tidak semudah yang dibayangkan. Artinya ada titik api yang sudah disemprot dan lahannya itu sudah menjadi bubur, tapi begitu kita tinggalkan 15 menit kemudian berasap lagi," kata Harisson.
Dia menambahkan bahwa Kalbar memiliki luas lahan gambut sekitar 20 persen dari 2,8 juta hektare dari 14 juta luas wilayah Kalbar.
"Kedalaman lahan gambut di Kalbar ini 14 sampai dengan 20 meter," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023