Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalbar Kukuh Sumardono Basuki menyebutkan realisasi pendapatan Kalbar Triwulan II 2023 sebesar Rp5,6 triliun.
"Hingga Triwulan II 2023 realisasi pendapatan regional Kalbar menunjukkan pencapaian sebesar Rp5,6 trilun atau sebesar 46,65 persen dari target Rp12,08 triliun yang telah ditetapkan," katanya di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan penerimaan yang ada tersebut didominasi oleh penerimaan perpajakan dari PPh dan PPN yang masing - masing sebesar Rp2,4 triliun dan Rp2,3 triliun.
Sementara dari sisi komposisi utama dari pendapatan negara berasal dari penerimaan perpajakan mencakup pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional dengan jumlah realisasi sebesar Rp5,06 triliun atau 89,77 persen dari total pendapatan.
"Sedangkan pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terealisasi sebesar Rp576,81 miliar atau 10,23 persen dari total pendapatan," kata dia.
Untuk capaian realisasi belanja di APBN regional Kalbar sampai dengan triwulan II Tahun 2023 sebesar Rp13,22 triliun atau sebesar 42,86 persen dari total pagu anggaran Rp30,84 triliun.
Belanja Pemerintah Pusat (K/L) sebesar Rp4, 514 triliun dan Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp8,701 triliun.
"Seluruh pos belanja pemerintah pusat mengalami peningkatan serapan (yoy), sedangkan TKDD mengalami kontraksi kecuali pada DBH dan DAK Fisik," katanya.
Terkait kinerja pendapatan APBD Kalbar Triwulan II 2023, pendapatan transfer masih berkontribusi paling besar yaitu sebesar Rp6,382 triliun dari total pendapatan Rp8,558 triliun atau sekitar 74,58 persen dari total keseluruhan pendapatan. Sedangkan PAD yang terealisasi sebesar Rp2, 167, triliun atau sebesar 25,32 persen dari total pendapatan daerah
"Sementara sampai dengan Triwulan II-2023 secara konsolidasi realisasi belanja APBD Kalbar baru terealisasi sebesar 25,34 persen atau sebesar Rp6,817 triliun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Hingga Triwulan II 2023 realisasi pendapatan regional Kalbar menunjukkan pencapaian sebesar Rp5,6 trilun atau sebesar 46,65 persen dari target Rp12,08 triliun yang telah ditetapkan," katanya di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan penerimaan yang ada tersebut didominasi oleh penerimaan perpajakan dari PPh dan PPN yang masing - masing sebesar Rp2,4 triliun dan Rp2,3 triliun.
Sementara dari sisi komposisi utama dari pendapatan negara berasal dari penerimaan perpajakan mencakup pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional dengan jumlah realisasi sebesar Rp5,06 triliun atau 89,77 persen dari total pendapatan.
"Sedangkan pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terealisasi sebesar Rp576,81 miliar atau 10,23 persen dari total pendapatan," kata dia.
Untuk capaian realisasi belanja di APBN regional Kalbar sampai dengan triwulan II Tahun 2023 sebesar Rp13,22 triliun atau sebesar 42,86 persen dari total pagu anggaran Rp30,84 triliun.
Belanja Pemerintah Pusat (K/L) sebesar Rp4, 514 triliun dan Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp8,701 triliun.
"Seluruh pos belanja pemerintah pusat mengalami peningkatan serapan (yoy), sedangkan TKDD mengalami kontraksi kecuali pada DBH dan DAK Fisik," katanya.
Terkait kinerja pendapatan APBD Kalbar Triwulan II 2023, pendapatan transfer masih berkontribusi paling besar yaitu sebesar Rp6,382 triliun dari total pendapatan Rp8,558 triliun atau sekitar 74,58 persen dari total keseluruhan pendapatan. Sedangkan PAD yang terealisasi sebesar Rp2, 167, triliun atau sebesar 25,32 persen dari total pendapatan daerah
"Sementara sampai dengan Triwulan II-2023 secara konsolidasi realisasi belanja APBD Kalbar baru terealisasi sebesar 25,34 persen atau sebesar Rp6,817 triliun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023