Pemerintah Kota Pontianak melakukan pembinaan kepada 400 lembaga keagamaan untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama dengan masyarakat yang majemuk di Kota Pontianak.
"Kegiatan se-Kota Pontianak ini rutin digelar setiap tahunnya dengan tujuannya sebagai upaya menanamkan kesadaran secara terus-menerus tentang kualitas kehidupan beragama di Kota Pontianak, " ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kantono saat membuka Pembinaan Lembaga Keagamaan se-Kota Pontianak, Senin
Ia menjelaskan bahwa pembinaan penting dilakukan agar lembaga keagamaan terlibat aktif dalam melayani jamaahnya, mendorong toleransi antar agama serta menggalakkan nilai-nilai moral dan etika dalam lingkungan masyarakat.
"Kemudian pembinaan ini harus terus dilakukan sebagai wadah silaturahmi dan bertukar informasi serta berbagi pengalaman narasumber, " kata dia.
Ia menambahkan pemaparan dari para narasumber dalam pembinaan bisa menjadi landasan untuk mengatasi berbagai persoalan di lembaga keagamaan maupun yang ada di lingkungan masyarakat. Lembaga keagamaan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada di lingkungan masyarakat.
"Era digitalisasi membuat semua orang harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat perubahannya," kata dia.
Dalam kehidupan tata negara, agama juga menjadi pondasi dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. Oleh karenanya, dalam menyikapi berbagai persoalan, kecerdasan spiritual menjadi hal penting untuk menyelesaikannya.
"Keberadaan lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan, baik formal maupun non formal, sangat dibutuhkan pemerintah untuk pembangunan manusia," tuturnya.
Ia mencontohkan peran majelis taklim sebagai lembaga keagamaan non formal. Dalam melakukan kegiatan rutinnya, selain meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, majelis taklim juga harus bisa meningkatkan keilmuan dari jamaahnya.
"Konkretnya adalah bagaimana implementasi dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kegiatan se-Kota Pontianak ini rutin digelar setiap tahunnya dengan tujuannya sebagai upaya menanamkan kesadaran secara terus-menerus tentang kualitas kehidupan beragama di Kota Pontianak, " ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kantono saat membuka Pembinaan Lembaga Keagamaan se-Kota Pontianak, Senin
Ia menjelaskan bahwa pembinaan penting dilakukan agar lembaga keagamaan terlibat aktif dalam melayani jamaahnya, mendorong toleransi antar agama serta menggalakkan nilai-nilai moral dan etika dalam lingkungan masyarakat.
"Kemudian pembinaan ini harus terus dilakukan sebagai wadah silaturahmi dan bertukar informasi serta berbagi pengalaman narasumber, " kata dia.
Ia menambahkan pemaparan dari para narasumber dalam pembinaan bisa menjadi landasan untuk mengatasi berbagai persoalan di lembaga keagamaan maupun yang ada di lingkungan masyarakat. Lembaga keagamaan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada di lingkungan masyarakat.
"Era digitalisasi membuat semua orang harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat perubahannya," kata dia.
Dalam kehidupan tata negara, agama juga menjadi pondasi dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. Oleh karenanya, dalam menyikapi berbagai persoalan, kecerdasan spiritual menjadi hal penting untuk menyelesaikannya.
"Keberadaan lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan, baik formal maupun non formal, sangat dibutuhkan pemerintah untuk pembangunan manusia," tuturnya.
Ia mencontohkan peran majelis taklim sebagai lembaga keagamaan non formal. Dalam melakukan kegiatan rutinnya, selain meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, majelis taklim juga harus bisa meningkatkan keilmuan dari jamaahnya.
"Konkretnya adalah bagaimana implementasi dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023