Anggota Komisi IV DPR RI Yessy Melania mengawal Kabupaten Kapuas Hulu untuk fokus mengembangkan potensi sektor perikanan, terutama proses perizinan ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Manga Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Kapuas Hulu memiliki potensi ikan yang kaya dan memiliki peluang ekspor, itu yang harus kita dorong bersama untuk memajukan ekonomi masyarakat," kata Yessy Melania, saat membuka Bimbingan teknis pemenuhan persyaratan negara tujuan ekspor, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Melalui Bimtek yang dilaksanakan oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Entikong serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, Yessy menyatakan pihaknya terus berupaya mendorong potensi perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut dia, negara hadir untuk memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama untuk sektor perikanan yang memiliki peluang luar biasa untuk di ekspor. "Kami selalu mendorong masyarakat untuk membaca peluang ekspor terutama mengawal proses perizinan ekspor bagi pelaku usaha sektor perikanan," ucapnya.
Yessy menjelaskan Kabupaten Kapuas Hulu kedepannya merupakan salah satu kabupaten penyangga Ibu Kota Negara (IKN), karena itu potensi sektor perikanan harus dikembangkan dengan membaca peluang ekspor.
Bagi Yessy, potensi perairan dan danau di Kapuas Hulu tidak dimiliki daerah lain, hasil ikan di Kapuas Hulu melimpah, sangat disayangkan jika hanya untuk kebutuhan lokal daerah dan untuk konsumsi saja, mesti dimanfaatkan untuk ekspor.
Sejumlah ikan konsumsi berpeluang ekspor diantaranya yaitu ikan toman, semah, ikan jelawat, ikan seladang dan jenis ikan lainnya, sedangkan ikan endemik memiliki nilai ekonomi tinggi berasal juga dari Kapuas Hulu yaitu ikan arwana.
Yessy menyebutkan dari informasi yang diperolehnya aktivitas ekspor sektor perikanan di Kapuas Hulu mengalami peningkatan, rata-rata bisa sedikitnya 500 kilometer dalam seminggu.
"Potensi ikan seperti itu harus terus di dorong untuk dikembangkan dengan tujuan ekspor," katanya.
Dia berharap generasi muda juga memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam mempromosikan potensi perikanan yang ada untuk ekspor ke luar negeri.
"Kami siap memfasilitasi perizinan ekspor dan itu tidak sulit, hanya saja perlu kolaborasi semua pihak dalam memajukan sektor perikanan di Kapuas Hulu," kata Yessy.
Baca juga: Vietnam dan Thailand jadi pemasok utama beras ke Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kapuas Hulu memiliki potensi ikan yang kaya dan memiliki peluang ekspor, itu yang harus kita dorong bersama untuk memajukan ekonomi masyarakat," kata Yessy Melania, saat membuka Bimbingan teknis pemenuhan persyaratan negara tujuan ekspor, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Melalui Bimtek yang dilaksanakan oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Entikong serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, Yessy menyatakan pihaknya terus berupaya mendorong potensi perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut dia, negara hadir untuk memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama untuk sektor perikanan yang memiliki peluang luar biasa untuk di ekspor. "Kami selalu mendorong masyarakat untuk membaca peluang ekspor terutama mengawal proses perizinan ekspor bagi pelaku usaha sektor perikanan," ucapnya.
Yessy menjelaskan Kabupaten Kapuas Hulu kedepannya merupakan salah satu kabupaten penyangga Ibu Kota Negara (IKN), karena itu potensi sektor perikanan harus dikembangkan dengan membaca peluang ekspor.
Bagi Yessy, potensi perairan dan danau di Kapuas Hulu tidak dimiliki daerah lain, hasil ikan di Kapuas Hulu melimpah, sangat disayangkan jika hanya untuk kebutuhan lokal daerah dan untuk konsumsi saja, mesti dimanfaatkan untuk ekspor.
Sejumlah ikan konsumsi berpeluang ekspor diantaranya yaitu ikan toman, semah, ikan jelawat, ikan seladang dan jenis ikan lainnya, sedangkan ikan endemik memiliki nilai ekonomi tinggi berasal juga dari Kapuas Hulu yaitu ikan arwana.
Yessy menyebutkan dari informasi yang diperolehnya aktivitas ekspor sektor perikanan di Kapuas Hulu mengalami peningkatan, rata-rata bisa sedikitnya 500 kilometer dalam seminggu.
"Potensi ikan seperti itu harus terus di dorong untuk dikembangkan dengan tujuan ekspor," katanya.
Dia berharap generasi muda juga memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam mempromosikan potensi perikanan yang ada untuk ekspor ke luar negeri.
"Kami siap memfasilitasi perizinan ekspor dan itu tidak sulit, hanya saja perlu kolaborasi semua pihak dalam memajukan sektor perikanan di Kapuas Hulu," kata Yessy.
Baca juga: Vietnam dan Thailand jadi pemasok utama beras ke Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023