Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan di berbagai daerah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat di antaranya dengan menghadirkan gelar pangan murah di Kota Singkawang.
"Kami kembali menggelar gerakan pangan murah di Kota Singkawang tepatnya di Pasar Beringin Kota Singkawang sebagai langkah menjaga daya beli masyarakat," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Herti Herwati saat dihubungi di Singkawang, Senin.
Ia menjelaskan dengan gelar pangan murah juga bisa membuat stabilisasi pasokan dan harga pangan pangan. Dengan hal itu bisa mengendalikan inflasi daerah sehingga daya beli masyarakat bisa terjaga.
"Gerakan pangan murah ini digelar fleksibel dan bisa di mana saja yang penting fokus kegiatannya yaitu pada daerah rentan pangan atau rawan pangan," papar dia.
Menurutnya, seiring perkembangan bahwa inflasi ini menjadi isu yang mempengaruhi perekonomian sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Sehingga pelaksanaannya menyesuaikan dengan tujuan dan arah pengendalian inflasi di mana wilayah Kota Singkawang menjadi salah satu barometer perhitungan inflasi selain Kota Pontianak dan Kabupaten Sintang.
"Kegiatan ini sangat mendapat atensi dan perhatian dari masyarakat khusus nya di daerah Singkawang di mana dua jam sebelum kegiatan dibuka, sudah banyak warga yang datang mengantre untuk berbelanja. Bahkan setelah semua produk habis terjual masih banyak warga yang menanyakan dan menantikan agar kegiatan serupa dapat kembali digelar," papar dia.
Adapun produk yang dijual pada gerakan pangan murah tersebut yaitu beras premium dengan harga Rp 12.000/kg, gula premium 14.000/kg dan minyak goreng premium dengan harga 16.000/liter.
"Agar dapat menjangkau ke masyarakat secara lebih luas produk yang dijual di batasi pembeliannya yaitu beras maksimal 10 kg, gula 1 kg dan minyak goreng 1 liter untuk setiap orangnya,"kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kami kembali menggelar gerakan pangan murah di Kota Singkawang tepatnya di Pasar Beringin Kota Singkawang sebagai langkah menjaga daya beli masyarakat," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Herti Herwati saat dihubungi di Singkawang, Senin.
Ia menjelaskan dengan gelar pangan murah juga bisa membuat stabilisasi pasokan dan harga pangan pangan. Dengan hal itu bisa mengendalikan inflasi daerah sehingga daya beli masyarakat bisa terjaga.
"Gerakan pangan murah ini digelar fleksibel dan bisa di mana saja yang penting fokus kegiatannya yaitu pada daerah rentan pangan atau rawan pangan," papar dia.
Menurutnya, seiring perkembangan bahwa inflasi ini menjadi isu yang mempengaruhi perekonomian sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Sehingga pelaksanaannya menyesuaikan dengan tujuan dan arah pengendalian inflasi di mana wilayah Kota Singkawang menjadi salah satu barometer perhitungan inflasi selain Kota Pontianak dan Kabupaten Sintang.
"Kegiatan ini sangat mendapat atensi dan perhatian dari masyarakat khusus nya di daerah Singkawang di mana dua jam sebelum kegiatan dibuka, sudah banyak warga yang datang mengantre untuk berbelanja. Bahkan setelah semua produk habis terjual masih banyak warga yang menanyakan dan menantikan agar kegiatan serupa dapat kembali digelar," papar dia.
Adapun produk yang dijual pada gerakan pangan murah tersebut yaitu beras premium dengan harga Rp 12.000/kg, gula premium 14.000/kg dan minyak goreng premium dengan harga 16.000/liter.
"Agar dapat menjangkau ke masyarakat secara lebih luas produk yang dijual di batasi pembeliannya yaitu beras maksimal 10 kg, gula 1 kg dan minyak goreng 1 liter untuk setiap orangnya,"kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023